Beberapa ahli menganggap ketombe dan dermatitis seboroik memiliki gejala yang sama karena ketombe merupakan bagian dari dermatitis seboroik yang paling ringan.
Namun, ada beberapa hal yang membedakan keduanya, nih, teman-teman, yaitu lokasi dan tingkat keparahan.
Berbagai Perbedaan Ketombe dan Dermatitis Seboroik
Selain gejalanya yang mirip, dua kondisi ini sering dianggap sama karena penyebabnya diduga sama, yaitu jamur Malassezia.
Jamur malassezia ini biasanya muncul pada bagian kulit yang terdapat pelepasan minyak di permukaan kulit.
Hal yang membedakan kedua kondisi ini bisa teman-teman lihat dari gejalanya, lo.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melakukan Olahraga Lari Pagi
Seseorang yang berketombe biasanya akan merasakan kulit kepala yang gatal disertai dengan adanya serpihan putih.
Serpihan putih ini merupakan sel-sel kulit mati yang dilepaskan kulit kepala untuk menjaga keseimbangan minyak alami di kulit kepala.
Nah, ketombe akan terbentuk jika ada proses pelepasan yang berlebihan sehingga sel-sel kulit kepala menumpuk.
Dermatitis seboroik memiliki gejala yang hampir sama, namun kondisi ini menyebabkan kulit kepala jadi mengalami peradangan.
Akibatnya, area kulit yang mengalami dermatitis seboroik menjadi terlihat kemerahan, kasar, dan kering.
Baca Juga: Sedang Sariawan? Gunakan 3 Bahan yang Ada di Rumah untuk Mengobati Sariawan, yuk!
Ciri lain dari dermatitis seboroik adalah kulit menjadi kering berwarna putih kekuningan dan terlihat berminyak.
Lokasi Keduanya Juga Berbeda, lo.
Selain gejalanya yang memiliki perbedaan, lokasi terjadinya kondisi ini juga berbeda, teman-teman.
Ketombe yang membuat adanya serpihan putih di rambut hanya terjadi di kepala saja, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena ketombe merupakan kerak atau sel-sel kulit kepala yang mati.
Sedangkan dermatitis seboroik tidak hanya terjadi di bagian kepala saja, lo.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR