Bobo.id - Ketombe yang ada di kepala kita bisa menjadi hal yang mengganggu, nih, teman-teman.
Kulit kepala kita bisa menjadi gatal karena adanya ketombe. Selain itu, ketombe yang berbentuk serpihan putih juga bisa mengganggu penampilan karena dapat mengotori baju kita, terutama yang berwarna gelap.
Selain ketombe, ada kondisi lain yang menyebabkan terdapat serpihan putih di rambut kita dan mirip ketombe, lo.
Kondisi ini disebut sebagai dermatitis seboroik atau Saborrheic dermatitis.
Karena kedua kondisi ini terlihat mirip, maka banyak orang yang menyebut ketombe sebagai dermatitis seboroik, maupun sebaliknya.
Bagaimana membedakan ketombe dengan dermatitis seboroik, ya? Apakah cara mengatasinya juga sama?
Cari tahu bersama, yuk!
Baca Juga: Ketombe Sudah Ada Sejak Ratusan Juta Tahun yang Lalu, Milik Siapa?
Ketombe dan Dermatitis Seboroik Sering Dianggap Sama
Karena kedua kondisi ini menyebabkan adanya serpihan kulit berwarna putih di rambut, hal ini membuat banyak orang yang menganggap ketombe dan dermatitis seboroik merupakan kondisi yang sama.
Meskipun gejala keduanya sama, namun dua kondisi ini berbeda, lo, teman-teman.
Beberapa ahli menganggap ketombe dan dermatitis seboroik memiliki gejala yang sama karena ketombe merupakan bagian dari dermatitis seboroik yang paling ringan.
Namun, ada beberapa hal yang membedakan keduanya, nih, teman-teman, yaitu lokasi dan tingkat keparahan.
Berbagai Perbedaan Ketombe dan Dermatitis Seboroik
Selain gejalanya yang mirip, dua kondisi ini sering dianggap sama karena penyebabnya diduga sama, yaitu jamur Malassezia.
Jamur malassezia ini biasanya muncul pada bagian kulit yang terdapat pelepasan minyak di permukaan kulit.
Hal yang membedakan kedua kondisi ini bisa teman-teman lihat dari gejalanya, lo.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melakukan Olahraga Lari Pagi
Seseorang yang berketombe biasanya akan merasakan kulit kepala yang gatal disertai dengan adanya serpihan putih.
Serpihan putih ini merupakan sel-sel kulit mati yang dilepaskan kulit kepala untuk menjaga keseimbangan minyak alami di kulit kepala.
Nah, ketombe akan terbentuk jika ada proses pelepasan yang berlebihan sehingga sel-sel kulit kepala menumpuk.
Dermatitis seboroik memiliki gejala yang hampir sama, namun kondisi ini menyebabkan kulit kepala jadi mengalami peradangan.
Akibatnya, area kulit yang mengalami dermatitis seboroik menjadi terlihat kemerahan, kasar, dan kering.
Baca Juga: Sedang Sariawan? Gunakan 3 Bahan yang Ada di Rumah untuk Mengobati Sariawan, yuk!
Ciri lain dari dermatitis seboroik adalah kulit menjadi kering berwarna putih kekuningan dan terlihat berminyak.
Lokasi Keduanya Juga Berbeda, lo.
Selain gejalanya yang memiliki perbedaan, lokasi terjadinya kondisi ini juga berbeda, teman-teman.
Ketombe yang membuat adanya serpihan putih di rambut hanya terjadi di kepala saja, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena ketombe merupakan kerak atau sel-sel kulit kepala yang mati.
Sedangkan dermatitis seboroik tidak hanya terjadi di bagian kepala saja, lo.
Kondisi ini bisa terjadi di area kulit yang berminyak, seperti wajah, yaitu di bagian alis.
Lokasi lainnya yang bisa terserang kondisi ini adalah bagian belakang telinga, punggung, maupun dada bagian atas.
Perbedaan Cara Mengatasi Ketombe dan Dermatitis Seboroik
Meskipun dermatitis seboroik membuat sel kulit mati menumpuk, hal ini ternyata bukan disebabkan karena kulit yang terlalu kering, lo.
Sebaliknya, hal ini ternyata justru disebabkan oleh minyak yang berlebih di area kulit yang mengalami kondisi ini.
Nah, karena ketombe dan dermatitis seboroik merupakan dua kondisi yang berbeda, maka cara mengatasinya juga berbeda, teman-teman.
Baca Juga: Minyak Kelapa Bisa Membantu Meredakan Eksim, Pernah Coba?
Meskipun belum menemukan obat yang tepat untuk mengatasi ketombe, cara mengatasi ketombe bisa dilakukan dengan sering keramas menggunakan produk sampo yang mengandung asam salisilat, zinc, atau selenium.
Selain itu, kurangi juga penggunaan produk penataan rambut yang bisa menumpuk di rambut, seperti gel rambut dan produk rambut yang mengandung parfum.
Sedangkan untuk mengatasi dermatitis seboroik, bisa menggunakan salep atau krim yang memiliki kandungan antijamur, yaitu kortikosteroid atau katoconazole.
Teman-teman juga bsia memilih sampo antijamur yang digunakan dua sampai tiga kali seminggu.
Banyak membaca, yuk, agar semakin banyak juga informasi dan pengetahuan yang kita dapatkan.
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR