Bobo.id - Jika ingin menyampaikan atau mengirimkan pesan ke seseorang, saat ini kita bisa melakukannya dengan mudah.
Teman-teman bisa mengirimkan pesan menggunakan aplikasi pengirim pesan atau mengirim surat kalau orang yang dituju berada di tempat yang jauh.
Namun tahukah teman-teman? Pengiriman pesan dulunya pernah dilakukan menggunakan hewan, lo.
Hewan yang digunakan adalah burung merpati, yang membuat burung ini kemudian dijuluki sebagai merpati pos ketika membawa pesan.
Baca Juga: Kenapa Anjing Suka Berputar-Putar Sebelum Duduk atau Tidur, ya?
Merpati pos menjadi salah satu cara yang banyak digunakan untuk mengirim pesan saat perang sedang berlangsung.
Meskipun banyak digunakan untuk keperluan militer, ternyata sejarah penggunaan merpati sebagai pengantar pesan sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, lo!
Penggunaan Merpati Pos Sejak Masa Mesir Kuno
Metode pengiriman pesan atau surat menggunakan merpati pertama kali tercatat dalam tulisan dan abjad kuno milik bangsa Mesir Kuno.
Dalam catatan itu, merpati pos tercatat didomestikasi atau dijinakkan untuk dijadikan merpati pos dan mengantarkan pesan sejak 5.000 tahun lalu, lo.
Selain bangsa Mesir Kuno, merpati pos juga digunakan oleh bangsa Romawi juga menggunakan merpati pos dalam bidang militer untuk mengirimkan pesan, salah satunya digunakan oleh Julius Caesar.
Sedangkan di Yunani, merpati pos digunakan untuk mengirimkan nama-nama pemenang olimpiade ke berbagai kota.
Merpati Pos Digunakan untuk Keperluan Militer saat Perang
Penggunaan merpati pos untuk keperluan militer kembali berlanjut di tahun 1800-an, nih, teman-teman.
Baca Juga: Kucing Suka Makan Ikan, Perlukah Menyingkirkan Tulang pada Ikan?
Bahkan merpati pos ini tetap digunakan meskipun sudah ditemukan alat komunikasi berupa tetlgraf dan radio, lo.
Penggunaan merpati pos yang paling terkenal adalah saat perang di Perancis-Prusia yang berlangsung tahun 1870 hingga 1871.
Saat itu, Paris dikepung oleh pasukan Prusia dan menyebabkan saluran komunikasi melalui telegraf serta radio terputus.
Nah, pasukan perang dari Perancis kemudian memanfaatkan merpati pos untuk mengirim pesan ke luar Paris, karena saluran komunikasi di kota ini terputus selama sekitar empat bulan.
Selain itu, penggunaan merpati pos untuk mengirimkan pesan juga dianggap lebih aman dibandingkan dengan menggunakan telegraf maupun radio.
Baca Juga: Sedih, Udang Cantik Asal Sulawesi Ini Dinyatakan Hampir Punah
Saluran komunikasi dengan menggunakan dua alat komunikasi tadi dapat dengan mudah diputus, namun berbeda halnya jika menggunakan merpati pos yang terbang dengan bebas.
Seperti contohnya ketika Perang Dunia II, yang merupakan masa hening radio, karena saat itu radio tidak digunakan, maka pengiriman surat atau pesan dilakukan menggunakan merpati pos.
Tidak hanya untuk mengirimkan pesan, merpati pos juga bisa digunakan sebagai alat pengintai, lo.
Caranya adalah dengan memasang kamera pada kaki merpati saat mereka terbang di atas wilayah musuh.
Bagaimana Merpati Bisa Mengirimkan Pesan dan Kembali ke Tempat Asalnya?
Saat mengirimkan surat, merpati pos bisa menempuh jarak ratusan kilometer dari tempat asalnya menuju tempat tujuannya.
Ternyata hal ini bisa dilakukan oleh merpati melalui pelatihan yang dilakukan secara bertahap.
Burung merpati mulai dilatih untuk menempuh jarak yang cukup jauh saat mereka berusia sekitar enam sampai 12 minggu.
Merpati awalnya ditempatkan di loteng dalam rumah-rumah selama beberapa hari, untuk membuat mereka terbiasa dengan rumah baru yang mereka tempati.
Baca Juga: Mengenal Burung Dodo, Hewan Misterius yang Punah 300 Tahun Lalu
Nah, merpati kemudian akan dilepaskan dalam jarak beberapa kilometer dari rumah tempat tinggalnya untuk membiasakan mereka dengan daerah tempat tinggalnya pada waktu yang sama setiap harinya.
Jarak ini akan terus bertambah secara bertahap setiap harinya sebelum waktu makan para merpati.
Hal ini dilakukan agar burung merpati bisa kembali ke rumahnya dengan tepat yang mengandalkan waktu makan.
O iya, dalam penjelajahannya untuk menghapalkan rute perjalanannya, merpati yang masih muda biasanya akan ditemani oleh merpati yang lebih dewasa dan terlatih.
Baca Juga: Wah, Gurita Ini Berubah-Ubah Warna Saat Tidur, Lihat Videonya, yuk!
Saat merpati muda sudah terlatih, merpati dewasa tidak lagi menemani perjalanan yang dilakukan oleh merpati yang sedang berlatih ini.
Merpati yang sudah terlatih bisa menempuh jarak ratusan kilometer untuk mengantarkan pesan.
Lalu bagaimana cara merpati bisa kembali ke rumahnya setelah menempuh jarak ratusan kilometer, ya?
Untuk kembali ke rumahnya, merpati akan memanfaatkan medan magnet Bumi ditambah dengan cara lainnya.
Baca Juga: 5 Hewan Ini Diperkirakan Masih Hidup saat Manusia Sudah Tak Lagi Ada
Selain itu, merpati pos juga akan menggunakan indra penciumannya, pola bintang, sudut matahari, sampai cahaya untuk membantu mereka pulang.
Namun ada beberapa kondisi di mana merpati tidak boleh dilepaskan untuk mengantar pesan, nih, teman-teman.
Kondisi itu adalah saat cuaca buruk, termasuk hujan lebat, kabut, maupun hujan salju yang bisa menyebabkan burung merpati kehilangan arah.
Teman-teman, tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR