Bobo.id - Penyakit yang bisa menyerang hewan peliharaan kita ada berbagai macam.
Penyakit itu bisa merupakan penyakit yang ringan maupun yang berat.
Apakah teman-teman pernah mendengar penyakit bernama parvo yang menyerang anjing maupun kucing?
Parvo adalah penyakit yang asalnya dari virus dan merupakan penyakit yang cukup berbahaya bagi hewan, nih, teman-teman.
Baca Juga: Tenang, Kucingmu Tidak Terkena Toksoplasma Jika Dipelihara dan Dirawat Seperti Ini
Apa Itu Penyakit Parvo?
Parvo adalah penyakit atau infeksi yang disebabkan oleh virus dan menyerang sistem pencernaan kucing maupun anjing.
Pada anjing, penyakit yang disebut parvo ini disebabkan oleh virus bernama Canine parvovirus tipe 2 atau CPV-2.
Selain pada anjing, parvovirus juga biaa menyerang kucing, teman-teman.
Namun pada kucing, penyakit ini disebut panleukopenia kucing atau disebut Feline panleukopenia.
Virus penyakit parvo kucing ini berkerabat dekat dengan virus parvo pada anjing.
Virus Parvo Menyebabkan Gejala yang Berbeda
Meskipun disebabkan oleh virus parvo, namun gejala yang diperlihatkan pada anjing dan kucing berbeda, nih, teman-teman.
Pada anjing, virus parvo biasanya menyerang anak anjing berusia enam sampai 16 minggu.
Baca Juga: Ikan Discus, Si Cantik dari Sungai Lembah Amazon yang Sensitif
Namun parvo juga bisa terjadi pada anjing dewasa, lo, meskipun jarang terjadi.
Gejala awal anjing yang mengalami parvo adalah anjing mengalami muntah, diare cair, maupun diare berdarah.
Gejala lainnya adalah anjing mengalami demam, dehidrasi, dan penurunan berat badan.
Selain itu, anjing yang terkena virus juga tubuhnya akan melemah, nih, teman-teman.
Baca Juga: Flamingo Juga Menyusui Anaknya, Apakah Flamingo Punya Kelenjar Susu?
Anjing juga menjadi tidak semangat beraktivitas saat tekena penyakit ini, teman-teman.
Sedangkang pada kucing, gejala penyakit panleukopenia ditandai dengan kucing yang menjadi lemas, lesu, tidak selera makan, muntah, maupun demam.
Selain itu, kulit kucing juga menjadi tidak elastis, teman-teman, karena kucing mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Memiliki Masa Kritis yang Berbeda
Anjing dan kucing yang terserang virus ini akan memgalami masa kritis, teman-teman.
Masa kritis adalah waktu di mana virus menyerang ke seluruh tubuh dan bisa menyebabkan kondisi hewan menjadi terancam.
Pada kucing, masa kritisnya sangat singkat, teman-teman, yaitu hanya 24 jam saja.
Jika dalam waktu 24 jam setelah kucing tertular tidak segera ditangani, maka bisa saja kucing mati karena dehidrasi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Tanaman Kaktus Bertahan Tanpa Air? #AkuBacaAkuTahu
Sedangkan masa kritis anjing terhadap penyakit ini lebih panjang, yaitu 72 jam atau tiga hari.
Masa kritis ini dihitung 24 jam setelah anjing mengalami muntah maupun diare berdarah pertama.
Dalam 24 jam inilah, virus dalam tubuh anjing akan menyebar dan kadang anjing tidak bisa bertahan.
Baca Juga: Ular Pucuk, Jenis Ular yang Mudah Jinak dan Diminati Pecinta Reptil
Anjing dan Kucing yang Tertular Harus Dirawat Intensif
Kalau anjing atau kucing peliharaan teman-teman tertular virus parvo, maka kita harus segera membawanya ke klinik.
Anjing dan kucing yang mengalami penyakit ini harus dipasangi infus oleh dokter hewan.
Tujuan pemasangan infus ini adalah agar cairan tubuh mereka tetap terpenuhi, teman-teman.
Selain itu, infus yang diberikan juga julmahnya harus tepat, disesuaikan dengan ukuran tubuh hewan dan jumlah cairan yang dikeluarkan.
O iya, perawatan intensif di klinik atau rumah sakit hewan juga dibutuhkan karena kucing dan anjing harus diisolasi.
Hal ini disebabkan karena virus parvo bersifat resisten atau kebal dan bisa bertahan di tanah selama lima bulan.
Penularan virus parvo bisa berasal dari kotoran yang dikeluarkan oleh mereka yang tertular parvo.
Baca Juga: Ubur-Ubur Langka Ini Membentangkan Tubuhnya untuk Menangkap Mangsa
Kalau anjing atau kucing tidak diisolasi, maka hal ini akan menyebabkan penularan virus pada hewan-hewan di sekitarnya yanv sehat.
Nah, kalau kucing atau anjing peliharaan teman-teman menunjukkan gelaja seperti sedang sakit atau berbeda dari biasanya, maka sebaiknya langsung membawa mereka ke dokter hewan.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | bobo |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR