"Aku adalah Dewi Khytara, penjaga hutan ini. Aku datang untuk menolongmu, Melisma," ujar wanita itu.
"Mengapa kau mengenalku?" tanya Melisma bingung.
"Aku sudah tahu semua tentang dirimu," ujar sang Dewi. Melisma segera berdiri dan mengusap air matanya. "Bagaimana kau akan menolongku?" Tanya Melisma.
"Aku memiliki tongkat ajaib yang bisa mengabulkan permintaan. Sekarang sebutkan satu permintaanmu!" ujar sang Dewi. Satu permintaan tentu saja tak cukup untuk Melisma. Ia memang serakah. "Aku ingin memiliki tongkat ajaib itu," tegas Melisma.
Dewi Khytara terkejut, "Kau memang seorang gadis yang serakah. Tapi baiklah, jika itu memang maumu," ujar sang Dewi kesal.
Tongkat itu pun diberikan pada Melisma. Ia senang sekali menerimanya. Setelah memegang tongkat itu, tiba-tiba Melisma berubah. Kini ia berpakaian mirip Dewi Khytara. "Mengapa begini? Apa yang terjadi padaku?" Tanya Melisma heran.
"Karena kau telah memiliki tongkat itu, maka mulai saat ini kaulah yang menjadi Dewi penjaga hutan ini. Kau akan hidup di sini untuk selamanya," ujar sang Dewi sambil pergi meninggalkan Melisma.
"Tunggu! Aku tak mau hidup sendiri disini!" teriak Melisma keras. Tetapi Dewi Khytara tak menghiraukannya. Ia pun raib bersama kabut.
"Tunggu! Aku tak mau tongkat ini!" teriak Melisma sambil terbangun dari tidurnya.
Ah, ternyata ia hanya bermimpi. Tadi Melisma tertidur saat ia bersandar di bawah pohon. Kini Melisma sadar.
Ia berjanji untuk tidak serakah dan sombong lagi. Melisma segera pulang ke istana dan meminta maaf pada ayahnya. Raja Thesis sangat senang melihat Melisma berubah.
Sebenarnya, gadis yang mengenakan kalung permata indah itu adalah Dewi Khytara. Dewi yang datang ke dalam mimpi Puteri Melisma.
Cerita oleh: Arizona Mardatias. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Tonton video ini, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR