Suara tawa tikus tidak bisa didengar langsung oleh manusia karena tikus memiliki suara yang frekuensinya terlalu tinggi untuk dideteksi telinga manusia.
Selain tertawa dan melompat kegirangan, tikus juga menunjukkan tanda lain bahwa mereka menikmati permainan petak umpet.
Tikus menjadi sering melompat untuk bersembunyi di lokasi yang baru setelah mereka diberi hadiah.
Wah, hal ini terlihat seperti anak kecil yang selalu ingin teru-terusan bermain, ya.
Baca Juga: Wah, Gurita Ini Berubah-Ubah Warna Saat Tidur, Lihat Videonya, yuk!
Untuk Apa Ilmuwan Melakukan Penelitian Ini?
Bagi kita, petak umpet merupakan permainan yang biasa dan cukup mudah dilakukan. Namun kenapa ilmuwan mengajari tikus untuk bermain petak umpet, ya?
Nah, dalam penelitian yang dilakukan dengan cara bermain ini, peneliti juga mencatat sinyal saraf dari area yang terlibat dalam pembelajaran.
Setelah itu, ilmuwan akan meneliti, saraf mana saja yang mengenai titik-titik yang berbeda saat bermain, misalnya ada yang mengirimkan sinyal saat tikus mengetahui dirinya adalah pihak yang bersembunyi atau pencari.
Penelitian ini bertujuan untuk memberi tahu lebih banyak hal mengenai cara belajar pada otak mamalia.
Selain itu, penelitian ini juga berfungsi untuk mengetahui efek pentingnya bermain bagi anak-anak dan remaja.
Tonton video ini juga, yuk!
Edisi Koleksi Petualangan Pak Janggut Vol. 2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Link PO-nya
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR