Bobo.id - Tikus banyak digunakan sebagai hewan percobaan untuk di laboratorium.
Hal ini disebabkan karena tikus memiliki ukuran tubuh yang kecil sehingga mudah diteliti dan dirawat.
Selain itu, tikus juga mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, teman-teman.
Sudah ada banyak penelitian yang dilakukan menggunakan tikus, karena tikus memiliki ciri genetik, biologis, dan perilaku yang sangat mirip dengan manusia.
Nah, ilmuwan kembali melakukan penelitian dengan menggunakan tikus, yaitu mengajarkan dan mengajak tikus bermain petak umpet.
Kira-kira, bagaimana reaksi para tikus saat diajari bermain petak umpet oleh para ilmuwan, ya? Apakah mereka bisa menemukan keberadaan ilmuwan yang sedang bersembunyi?
Baca Juga: Ular Menelan Mangsanya Secara Utuh, Bagaimana Proses Pencernaan Ular?
Tikus Diajari Bermain Petak Umpet
Sebuah tim peneliti dari Universitas Humboldt melakukan penelitian dengan cara mengajak enam ekor tikus jantan yang masih remaja untuk bermain petak umpet.
Cara yang dilakukan ilmuwan adalah mengisi ruangan dengan tempat persembunyian. Ruangan ini terbuat dari kotak yang ukurannya berbeda untuk membuat tikus menjadi terbiasa dengan ruangan itu.
Nah, tikus kemudian belajar bahwwa jika mereka memulai permainan di dalam kotak yang tertutup, maka mereka adalah pihak yang mencari.
Sedangkan saat berada di kotak yang terbuka, ini artinya mereka harus bersembunyi.
Baca Juga: Ular Pucuk, Jenis Ular yang Mudah Jinak dan Diminati Pecinta Reptil
Setelah cukup lama melakukan pelatihan pada tikus, mereka menjadi sering bersembunyi dan menganggap bahwa kotak-kotak tadi merupakan tempat persembunyian terbaik.
Tidak hanya itu, tikus juga akan memeriksa tempat-tempat di mana para ilmuwan bersembunyi.
Ketika tikus berhasil menemukan ilmuwan yang sedang bersembunyi, tikus akan diberi hadiah berupa gelitikan atau dielus.
Seorang ilmuwan yang melakukan penelitian ini, Konstanti Hartmann mengatakan, tikus akan mengejar tangan para ilmuwan dan ilmuwan akan menggelitik tikus dari samping.
Hal ini mirip dengan permainan yang biasa dimainkan bersama anak kucing atau anjing, lo.
Baca Juga: Unik! Ternyata Kupu-Kupu Bisa Ingat Pengalamannya saat Jadi Ulat
Tikus akan Menunjukkan Reaksi Kegirangan
Tikus yang diajak bermain petak umpet oleh ilmuwan akan menunjukkan beberapa reaksi, nih, teman-teman.
Reaksi yang mereka tunjukkan adalah dengan melompat kegirangan, bahkan mengeluarkan suara tawa yang bernada tinggi, yang menunjukkan bahwa mereka bersemangat.
Wah, bagaimana caranya ilmuwan tahu kalau tikus tertawa gembira, ya?
Manusia memang tidak bisa mendengar langsung suara tawa tikus, tapi ilmuwan menggunakan alat khusus untuk mendengar suara tawa tikus.
Suara tawa tikus tidak bisa didengar langsung oleh manusia karena tikus memiliki suara yang frekuensinya terlalu tinggi untuk dideteksi telinga manusia.
Selain tertawa dan melompat kegirangan, tikus juga menunjukkan tanda lain bahwa mereka menikmati permainan petak umpet.
Tikus menjadi sering melompat untuk bersembunyi di lokasi yang baru setelah mereka diberi hadiah.
Wah, hal ini terlihat seperti anak kecil yang selalu ingin teru-terusan bermain, ya.
Baca Juga: Wah, Gurita Ini Berubah-Ubah Warna Saat Tidur, Lihat Videonya, yuk!
Untuk Apa Ilmuwan Melakukan Penelitian Ini?
Bagi kita, petak umpet merupakan permainan yang biasa dan cukup mudah dilakukan. Namun kenapa ilmuwan mengajari tikus untuk bermain petak umpet, ya?
Nah, dalam penelitian yang dilakukan dengan cara bermain ini, peneliti juga mencatat sinyal saraf dari area yang terlibat dalam pembelajaran.
Setelah itu, ilmuwan akan meneliti, saraf mana saja yang mengenai titik-titik yang berbeda saat bermain, misalnya ada yang mengirimkan sinyal saat tikus mengetahui dirinya adalah pihak yang bersembunyi atau pencari.
Penelitian ini bertujuan untuk memberi tahu lebih banyak hal mengenai cara belajar pada otak mamalia.
Selain itu, penelitian ini juga berfungsi untuk mengetahui efek pentingnya bermain bagi anak-anak dan remaja.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR