Bobo.id – Apa teman-teman tahu? Di bawah permukaan air ada arus air, teman-teman.
Arus bisa terbentuk di laut, sungai, dan danau.
Dalam kehidupan manusia, arus bisa digunakan untuk membantu nelayan menangkap ikan atua budidaya rumput laut. Arus di air bisa digunakan sebagai penggerak pembangkit litsrik.
Arus laut juga memengaruhi iklim, lo.
Bagaimana arus bisa terbentuk di bawah permukaan air laut, ya?
Arus Laut
Sebagian arus di laut memiliki ukuran sangat besar, teman-teman. Arus laut terbesar adalah global conveyor belt. Arus ini menggerakkan air dengan sangat lambat ke berbagai tempat di dunia.
Begitu lambatnya, dibutuhkan waktu selama 1.000 tahun bagi air dalam arus laut global conveyor belt untuk mengelilingi Planet Bumi.
Karena gerakan arus yang lambat ini, kita tidak bisa melihat arus global conveyor belt ketika kita berada di pantai atau laut.
Namun saat berenang, kita mungkin merasakan bentuk arus laut yang lainnya di dalam air.
Terbentuknya Arus Laut
Ketika ombak laut sampai ke pantai, air jadi terlihat berwarna putih dan menabrak bibir pantai. Ini disebut ombak pecah.
Baca Juga: Warna Perairan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik Berbeda, Apa Sebabnya?
Biasanya, ombak pecah ini digunakan untuk berselancar. Namun harus hati-hati, teman-teman, karena ombak pecah ini menyebabkan arus terbentuk.
Saat ombak menabrak tepian pantai, air laut di dalamnya terdorong melawan bibir pantai. Air ini harus kembali ke laut, teman-teman.
Jika air laut yang terdorong ini tidak kembali ke laut, maka permukaan air laut di pantai bisa terus meningkat.
Air laut yang terdorong ke pantai tidak bisa kembali ke laut yang ada di dekat permukaan, karena di permukaan sedang ada ombak pecah yang menggerakkan air ke arah pantai.
Sehingga, terbentuklah dua arus yang membantu membawa air kembali ke laut.
Arus Bawah dan Arus Balik yang Membawa Air Kembali ke Laut
Dari dua arus laut yang terbentuk saat ombak pecah, salah satunya disebut arus bawah atau undertow.
Arus bawah terbentuk di bawah ombak yang pecah dan menarik air kembali ke alut.
Meski begitu, arus bawah biasanya tidak terlalu kuat, karenanya, pekerjaan arus bawah ini dibantu oleh arus balik atau rip current.
Arus balik ini lebih kuat dari arus bawah dan langsung mengarah ke laut.
Arus balik tidak terbentuk di sepanjang, pantai, teman-teman. Arus balik terbentuk di beberapa titik lemah di sepanjang pantai.
Baca Juga: Bagaimana Caranya Ombak Bisa Terbentuk di Lautan? #AkuBacaAkuTahu
Rip current atau arus balik ini justru ada di tempat yang ombaknya lebih tenang atau tidak terjadi ombak pecah, di perairan yang lebih dalam. Ini membuat air lebih mudah kembali ke laut.
Cara kerja arus balik ini adalah ketika air dibawa ke tepi laut oleh ombak pecah, air tidak bisa lurus atau memutar balik. Karenanya, air berbelok ke sepanjang pantai sampai menemukan titik lemah di mana ombak tidak pecah.
Kemudian arus balik akan membawa air kembali ke laut.
Waspada Saat Bermain di Pantai dan Laut
Meski bermanfaat membantu air laut kembali ke laut, arus balik sangat kuat dibandingkan arus bawah, teman-teman. Sehingga kita harus hati-hati agar tidak ikut tertarik oleh arus ini.
Jadi, karena arus balik ada di perairan yang tenang dan dalam, lebih baik kita menghindari berenang di area ini, ya!
Biasanya, di pantai yang merupakan titik tenang tempat arus balik berada, airnya lebih keruh karena arus balik yang kuat bisa membuat pasir pantai di dasar laut bergolak.
Lebih baik lagi bila kita bermain di bagian pantai yang dijaga oleh penjaga pantai.
Ini karena penjaga pantai sudah mengetahui tempat yang paling aman untuk bermain air dan berenang, serta terlatih untuk menjaga semua pengunjung pantai tetap aman.
Baca Juga: Di Laut Juga Ada Zona Tertentu, lo! Kenali Berbagai Zona Laut, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR