Bobo.id – Teman-teman, ada spesies katak baru yang ditemukan oleh ilmuwan, nih!
Katak ini adalah jenis katak tanduk, teman-teman.
Yuk, kita cari tahu spesies katak tanduk kalimantan yang baru dideskripsikan ini, yuk!
Penemuan Katak Tanduk Kalimantan, Megophrys kalimantanensis
Megophrys kalimantanensis, begitulah nama spesies baru katak tanduk yang ditemukan di Kalimantan, teman-teman.
Katak ini dideskripsikan oleh tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kyoto University Jepang, Aichi University of Education Jepang, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Negeri Semarang.
Tim peneliti melakukan ekspedisi di Pegunungan Meratus di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, serta wilayah Bario, Sarawah, dan Pegunungan Crocker di Sabah, Malaysia.
Spesies yang Berbeda dari Katak Tanduk Pinokio
Rupanya, dulu katak itu sudah pernah ditemukan oleh peneliti dari LIPI di tahun 2008, teman-teman.
Namun, dulu katak itu masih diidentifikasi sebagai katak tanduk pinokio atau Megophrys nasuta.
Baca Juga: Pernapasan Hewan Amfibi: Katak Menggunakan 4 Alat Pernapasan
Setelah dilakukan ekspedisi dan penelitian lebih lanjut, rupanya katak tanduk kalimantan ini berbeda spesies dari katak tanduk pinokio.
Kali ini peneliti bukan hanya meneliti individu dewasa tapi juga kecebong dan suara katak tanduk kalimantan.
Katak tanduk kalimantan memiliki bagian tubuh seperti tanduk di moncong dan matanya, namun lebih pendek dibandingkan katak tanduk pinokio.
Kemudian katak ini juga punya sepasang lipatan di sisi tubuhnya.
Saat masih kecil katak ini berwarna cokelat tua dan cenderung oranye, tapi menjadi berwarna cokelat pucat saat sudah dewasa.
Suara katak tanduk kalimantan jantan memiliki variasi yang lebih banyak dan lebih panjang jika dibandingkan dengan katak pinoko, teman-teman.
Tempat Tinggal dan Kondisi Katak Tanduk Kalimantan
Meski namanya katak tanduk kalimantan, katak ini juga bisa ditemukan di bagian pegunungan utara Borneo, yaitu wilayah Sarawak dan Sabah yang ada di Malaysia.
Katak ini juga ditemukan di Pegunungan Meratus di Indonesia. Padahal lokasi-lokasi ini cukup jauh, lo.
Baca Juga: Ada Hewan Amfibi yang Bertelur dan Ada Hewan Amfibi yang Melahirkan, Cari Tahu, yuk!
Menurut peneliti bidang herpetologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Bapak Amir Hamidy, katak ini mengalami ancaman habitat.
Hutan di Kalimantan yang semakin berkurang memengaruhi populasi katak tanduk kalimantan, teman-teman.
Bahkan, hilangnya hutan di Kalimantan juga mengancam banyak spesies lain yang mungkin belum ditemukan atau diidentifikasi.
Selain kerusakan habitat, spesies-spesies di hutan Kalimantan juga terancam perburuan untuk dijadikan hewan peliharaan.
Wah, semoga hutan Kalimantan tidak berkurang lagi dan tidak ada lagi perburuan liar sehingga spesies yang tinggal di sana tidak terancam populasinya, termasuk si katak tanduk kalimantan yang baru dideskripskan ini.
Baca Juga: Wah, Spesies Kucing yang Dianggap Mitos Ini Ternyata Benar-Benar Ada!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | LIPI |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR