Satelit alami Saturnus yang baru ditemukan ini berukuran hanya sekitar lima kilometer atau 1.000 kali lebih kecil daripada Titan, satelit alami terbesar Saturnus.
Ada 17 bulan baru yang mengorbit Saturnus dengan gerak retrograd, artinya bulan-bulan ini bergerak berlawanan arah dengan rotasi Saturnus.
Sedangkan sisanya mengorbit dengan gerak prograd atau searah dengan gerak rotasi planet induknya.
Baca Juga: Ada Rating Film Berdasarkan Usia, Mengapa Kita Harus Menonton Film Sesuai Usia?
Bagaimana Astronom Menemukannya?
Awalnya, para astronom mengamati daerah sekitar Saturnus dengan menggunakan teleskop Subaru di puncak Mauna Kea, Hawaii.
Saat itulah, para astronom melihat pergerakan benda-benda kecil yang tidak ada di dalam data jumlah bulan.
Karena penasaran, para astronom mengamati lebih lanjut dan terlihat bahwa benda-benda kecil itu justru mengorbit Saturnus.
Dari situlah, para astronom menyadari bahwa benda-benda kecil itu merupakan satelit-satelit alami Saturnus.
Baca Juga: Mengapa Kita Harus Mengikuti Upacara Bendera Setiap Senin di Sekolah?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR