Pak Tani terlihat begitu marah. Dia menghentikan Truk dan mengeluarkan dongkrak untuk melepaskan ban yang kempes. Setelah ban lepas, lalu ia menggelindingkannya ke bengkel untuk diperbaiki.
Antrean panjang terjadi karena ban truk pecah. Bunyi klakson kembali bersahutan, suaranya memekakkan telinga. Eloise juga merasa terganggu dan kembali melenguh, "Mboo....!"
Baca Juga: Cari Tahu Kandungan Telur Bebek dan Manfaatnya untuk Tubuh Kita, yuk!
Begitu bannya selesai diperbaiki, Pak Tani memasangnya kembali ke rodanya. Namun ia memandang ke arah Truk Tua itu seraya menggaruk kepalanya. "Jangan-jangan, kau tak ingin aku menjual Eloise ya?" katanya pada truk tua itu. "Yah, baiklah. Mungkin kau benar, Eloise akan tinggal di pertanian bersama kita. Baiklah sekarang kita kembali".
Truk tua itu merasa lega. Ia membunyikan klaksonnya dengan nyaring karena gembira. Mungkin ia hanya truk tua, tapi ia sudah menyelamatkan Eloise agartidak dijual.
Mulai saat itu. Di mana pun truk itu bekerja, Eloise selalu berada dekat dengannya. Terkadang teman Pak Tani datang ke pertanian itu dan bertanya, mengapa tidak dijual saja sapi tua itu. Dengan tertawa ia akan menjawab,
"Menjual Eloise? Tidak... tidak! Truk Tuaku pasti tidak akan mengizinkannya."
(Dari buku Eloise And The Old Blue Truck, diterjemahkan oleh Lita Puspita)
Baca Juga: Tidak Hanya Ada di Banten, Ini Daftar Negeri di Atas Awan Lainnya
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR