Bobo.id - Dengan menggunakan teknologi yang berkembang saat ini, peneliti bisa menyajikan daging tanpa harus memotong hewan, lo.
Cara yang dilakukan adalah dengan menumbuhkan daging atau membuat daging di laboratorium.
Daging Laboratorium Pernah Dibuat di Amerika
Percobaan untuk membuat dan menumbuhkan daging di laboratorium sebelumnya pernah dilakukan di Amerika, nih, teman-teman.
Pengembangan daging buatan ini sudah berlangsung sejak 2013 lalu dan ilmuwan membuat burger pertama dari daging yang ditumbuhkan di laboratorium.
Baca Juga: Ternyata Meteorid, Meteor, dan Meteorit Itu Berbeda, Apa Perbedaannya?
Setelah berhasil menumbuhkan daging di laboratorium di Bumi, kali ini para ilmuwan kembali membuat percobaan baru, lo.
Ilmuwan kembali melakukan percobaan membuat daging sapi di laboratorium, tapi kali ini ilmuwan melakukannya di laboratorium ruang angkasa!
Daging Sapi Laboratorium untuk Pertama Kalinya Diciptakan di Ruang Angkasa
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil menciptakan daging sapi laboratorium di ruang angkasa, teman-teman.
Percobaan ini merupakan kerja sama dari beberapa pihak, yaitu perusahaan makanan dari Israel, yaitu Aleph Farms bersama dengan 3D Bioprinting Solutions dari Rusia.
Percobaan menumbuhkan daging dilakukan menggunakan alat biprinter tiga dimensi yang dikembangkan oleh 3D Bioprinting Solutions.
Bioprinting adalah proses di mana material makhluk hidup, seperti sel-sel hewan dicampur dengan faktor pertumbuhan dan bahan lainnya.
Baca Juga: Meski Gravitasinya Lebih Besar, Mengapa Bulan Tidak Mengorbit Matahari?
Nah, setelah dicampur, bahan-bahan tadi kemudian dicetak ke dalam struktur yang berlapis shingga nantinya akan menghasilkan potongan jaringan otot.
Dari penggabungan sel-sel menjadi satu jaringan inilah nantinya yang akan dikembangkan menjadi daging untuk dikonsumsi.
Meskipun daging sapi ini dibuat dan ditumbuhkan di laboratorium, untuk membuatnya tetap dibutuhkan sel-sel dari daging sapi, lo.
Peneliti kemudian mengambil beberapa sel dari daging sapi, yaitu jaringan otot sapi.
Baca Juga: Apakah Satelit Buatan Membutuhkan Bahan Bakar untuk Mengorbit Bumi?
Campuran sel dan bahan lainnya lalu disatukan dengan kekuatan magnet dalam mesin bioprinter tiga dimensi yang menghasilkan potongan jaringan otot.
Pembuatan Daging Laboratorium di Ruang Angkasa Dianggap Lebih Mudah
Karena dibuat di dua tempat yang memiliki karakteristik lingkungan yang berbeda, maka proses pembuatan daging laboratorium ini juga berbeda, teman-teman.
Pembuatan daging sapi yang dilakukan di laboratorium di Bumi dirasa berbeda dengan di laboratorium yang berada di ruang angkasa oleh para ilmuwan.
Perbedaan ini disebabkan oleh tingkat gravitasi yang ada di Bumi dengan yang ada di ruang angkasa.
Bahan-bahan pembuat daging, seperti beberapa sel dan jaringan bioprint, menjadi lebih cepat dibuat saat dilakukan di ruang angkasa, lo.
Kondisi gravitasi nol di ruang angkasa membuat pembuatan daging laboratorium menjadi lebih cepat karena pembentukan jaringan terjadi secara bersamaan dari segala sisi.
Pembentukan ini terjadi sama seperti pembentukan bola salju yang dilapisi salju saat digulingkan, teman-teman.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Menyebabkan Ada Banyak Area Gelap di Bulan
Sedangkan di Bumi, proses pembentukan terjadi secara berlapis-lapis dan tidak merata di setiap bagian.
Hal ini disebabkan karena sel pembentuk daging selalu jatuh ke bawah dikarenakan adanya gravitasi.
Namun, dalam kondisi gravitasi nol, sel daging akan melayang dan mengelilingi setiap sel.
Selain itu, pembuatan daging laboratorium di Bumi juga membutuhkan perantara agar sel tidak jatuh, berbeda dengan di ruang angkasa yang tidak butuh perantara.
Perubahan Iklim Mendorong Pembuatan Daging Laboratorium
Pembuatan daging laboratorium, baik di Bumi maupun di ruang angkasa ternyata berdasarkan satu hal yang sama, lo, yaitu karena perubahan iklim.
Kalau daging buatan berhasil diproduksi dalam jumlah besar dan dikonsumsi semua orang, hal ini bisa mengurangi hewan yang diternakkan untuk diambil dagingnya.
Baca Juga: Wah, Para Astronom Menemukan Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta
Tahukah teman-teman? Peternakan ternyata membutuhkan air dan energi dalam jumlah besar, lo, untuk merawat hewan-hewannya.
Selain itu, hewan ternak juga mengeluarkan gas, seperti gas metana dari gas buangan hewan ternak yang memengaruhi iklim Bumi.
Untuk itulah daging laboratorium atau daging bio ini diciptakan untuk mengurangi hewan ternak dan mengurangi perubahan iklim.
Tonton video ini juga, yuk!
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | space.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR