Dengan bersemangat, kelinci putih menceritakan kesedihannya karena rumahnya rusak diterpa angin, hujan dan matahari.
"Kau sangat berani dan tidak mudah putus asa, Nak," kata Kakek Pohon Pinus. "Aku akan senang sekali membantumu. Nah, sekarang ambillah setangkai daun teratai yang lebar dan sebongkah batu yang tajam."
Baca Juga: Ular Menelan Mangsanya Bulat-Bulat, Hewan Terbesar Apa yang Pernah Ditelan Ular?
Si Putih pergi ke lereng pegunungan. Mencari sebongkah batu yang tajam. Ia lalu pergi ke sebuah danau dan mengambil selembar daun, teratai lebar. Dengan serat kayu dan ranting, Putih membentuk daun teratai itu menjadi sebuah keranjang. Ia segera berlari-lari ke tempat Kakek Pohon Pinus. Atas petunjuk kakek yang baik hati itu, si Putih menoreh kulit pohon dengan batu. Akhirnya....getah pohon pinus mengalir ke dalam keranjang yang diletakkan di bawahnya.
"Getah pinus ini namanya terpentin, Nak," kata Kakek Pohon Pinus.
"Horee, akhirnya aku mendapat terpentin," seru si Putih sambil meloncat-loncat kegirangan.
"Terima kasih, Kakek Pinus." Dengan membawa sekeranjang penuh terpentin, si Putih pulang ke rumah dengan gembira.
Baca Juga: Mengapa Orang yang Kelebihan Berat Badan Lebih Sering Mendengkur saat Tidur?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR