Namun dengan adanya air tawar yang mengalir ke lautan, maka akan mencairkan arus dan melemahkan atau bahkan menghentikan pola arus laut ini.
Akibatnya, suhu udara di Eropa akan menurun dengan drastis dan menjadikan Eropa mengalami Zaman Es berskala kecil.
Gletser Himalaya yang Mencair Bisa Menambah Jumlah Gas Rumah Kaca
Kalau seluruh es di Bumi mencair, hal yang perlu dikhawatirkan adalah Gletser Himalaya, karena bisa menjadi ancaman terbesar, lo.
Di dalam Gletser Himalaya, terdapat bahan kimia beracun bernama DDT, yang bisa meracuni setiap wilayah di mana air gletser mengalir.
Baca Juga: Wah, Ternyata Air Panas dan Air Dingin Bisa Dibedakan dari Suaranya!
DDT bisa meracuni permafrost, yaitu bahan organik di dalam tanah yang sudah membeku selama lebih dari dua tahun.
Saat permafrost mencair, maka akan menjadi makanan bagi berbagai mikroorganisme.
Nah, mikroorganisme yang mendapat makanan ini akan menghasilkan gas buangan berupa karbon dioksida dan metana.
Dua jenis gas ini diperkirakan oleh para peneliti bisa meningkatkan jumlah gas rumah kaca dan menyebabkan suhu global naik 3,5 derajat Celcius.
Baca Juga: Angin Topan Hagibis Melanda Jepang, Ketahui Jenis Bencana Alam, yuk!
Seluruh Lapisan Es di Bumi Tidak Akan Mencair, kok
Meskipun peneliti memperkirakan akan ada banyak efek buruk ketika lapisan es di seluruh Bumi mencair, namun kita tidak perlu panik, teman-teman.
Peneliti juga memperkirakan kalau es yang ada di Bumi tidak mungkin mencair seluruhnya, kok.
Menurut peneliti, saat ini ada cukup banyak lapisan es di seluruh Bumi, bahkan jika digabungkan, seluruh lapisan es bisa melapisi wilayah Amerika Utara dengan es setebal lebih dari satu kilometer, lo.
Wah, membaca bisa menambah informasi dan pengetahuan kita. Yuk, semakin banyak membaca, agar kita semakin tahu banyak hal!
#AkuBacaAkuTahu
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Bussines Insider |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR