Bobo.id - Setiap hewan memiliki cara yang unik untuk menghindari predatornya.
Contohnya bunglon yang bisa menyamar dengan cara mengubah warna tubuhnya menjadi mirip dengan lingkungan sekitarnya.
Gurita juga bisa mengubah warna tubuhnya menjadi mirip dengan lingkungan sekitarnya, bahkan dalam waktu yang sangat cepat, lo.
Sedangkan ada juga hewan yang memiliki tubuh mirip dengan hewan lain, agar dirinya tidak dimangsa oleh predatornya.
Nah, hal ini juga dilakukan oleh katak spesies tertentu yang mampu menyamar agar tidak dimangsa oleh hewan lain.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ternyata Ular Kobra dan King Cobra Berbeda
Katak Raksasa Kongo Menyamar Menjadi Mirip Ular
Di alam, ular adalah predator alami bagi katak, teman-teman.
Nah, agar tidak dimangsa oleh ular, katak raksasa kongo juga menyamarkan dirinya, teman-teman.
Namun penyamaran yang dilakukan oleh katak raksasa kongon ini cukup unik, lo.
Katak raksasa kongo memiliki penampilan yang sama seperti predatornya, yaitu ular.
Katak raksasa kongo tidak bisa mengubah warna kulitnya seperti bunglon atau gurita, tapi katak ini memiliki warna kulit yang mirip dengan warna kulit ular.
Baca Juga: Dijuluki sebagai Ikan Bersayap, Kenalan dengan Pari Manta, yuk!
Warna kulit katak raksasa kongo mirip dengan ular gaboon, dengan bintik-bintik cokelat gelap dan garis-garis pada tubuh katak.
Selain itu, kepala ular gaboon dan garis-garis di tubuh katak memiliki persamaan, yaitu perubahan warna yang tajam dari bagian punggung ke sisinya.
Berbeda dengan hewan amfibi lainnya, kulit katak raksasa kongo sangat halus, tidak seperti amfibi lainnya yang berkulit kasar.
Baca Juga: Sedih, Seekor Anak Penyu Ditemukan Terdampar dengan Ratusan Potongan Plastik Kecil di Perutnya
Menyamar Menjadi Hewan Berbahaya Merupakan Hal yang Menguntungkan
Pengamatan tentan katak raksasa kongo yang menyamar menjadi mirip ular ini ternyata sudah dilakukan selama sepuluh tahun, lo, teman-teman.
Dari pengamatan ini, peneliti menyimpulkan bahwa penyamaran yang dilakukan oleh katak raksasa kongo adalah cara yang menguntungkan.
Hal ini karena katak raksasa kongo melakukan mimikri Batesian, yaitu spesies yang tidak berbahaya menghindari predator dengan cara berpura-pura menjadi spesies yang berbahaya atau beracun.
Penyamaran yang dilakukan katak pun dianggap oleh peneliti sebagai bukti bahwa katak raksasa kongo bisa mengelabui predatornya.
Saat ada ular yang mendekatinya, katak raksasa kongo akan mengeluarkan suara seperti ular yang sedang mendesis sebelum melakukan serangan.
Setelah itu, katak akan membungkukkan tubuhnya agar seluruh kakinya tersembunyi di bawah tubuh.
Baca Juga: 4 Jenis Kupu-Kupu Cantik Asal Indonesia Ini Langka dan Terancam Punah
Penyamaran yang dilakukan katak raksasa kongo membuat tubuhnya terlihat sangat mirip dengan kepala ular, lo.
Ular Gaboon Termasuk Ular yang Berbahaya
Penyamaran yang dilakukan katak raksasa kongo ternyata ada sebabnya, nih, teman-teman.
Ular gaboon yang merupakan predator katak raksasa kongo adalah hewan yang berbahaya.
Ular gaboon memiliki taring terpanjang di antara ular lainnya, yaitu mencapai lima sentimeter.
Baca Juga: Pernapasan Hewan Amfibi: Katak Menggunakan 4 Alat Pernapasan
Dengan taringnya yang panjang, maka hal ini akan membuat ular gaboon bisa memberikan beban racun terbesar.
Walaupun racun ular gaboon tidak terlalu mematikan, namun gigitan ular gaboon merupakan gigitan yang paling sakit dibandingkan dengan gigitan ular lainnya.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR