Lalu, Kenapa Kita Bermimpi?
Saat tidur, ternyata otak kita tidak sepenuhnya beristirahat.
Teman-teman pasti pernah melamun atau berkhayal.
Nah, kita dapat menganggap mimpi merupakan fenomena yang hampir sama seperti lamunan atau khayalan yang terjadi saat kita tidur.
Baca Juga: Gradient, Aplikasi Foto yang mengubah Wajah Kita Jadi Tokoh Ternama
Untuk benar-benar tidur dan bermimpi, ternyata kita harus melewati empat tahapan tidur, yakni tidur ringan (tahap 1 NREM), menyambut tidur pulas (tahap 2 NREM), tidur nyenyak (tahap 3 NREM), dan tidur bermimpi (tahap REM).
REM sendiri adalah singkatan dari Rapid Eye Movement. Sementara, NREM adalah Non-REM.
Dalam tahap NREM, aktivitas otak hanya sedikit sehingga kita belum mengalami mimpi.
Mimpi baru kita alami saat kita memasuki tahap REM.
Baca Juga: Lebih Baik Mana, Sikat Gigi Biasa atau Elektrik? #AkuBacaAkuTahu
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR