Bobo.id - Teman-teman mungkin sudah pernah mendengar bencana alam bernama tsunami.
Tsunami merupakan gelombang laut dahsyat yang dapat terjadi karena beberapa sebab.
Gempa bumi, letusan gunung api dasar laut, bahkan meteor yang jatuh ke laut bisa menjadi beberapa penyebab dari tsunami.
Gelombang besar ini bisa menjadi bencana alam yang berbahaya, lo, teman-teman, karena dapat menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga: Kutub Utara Memanas, Gletser Jadi Mencair dan Memunculkan 5 Pulau Baru
Tsunami datang dengan cepat dan membuat manusia yang ada di sekitar terjadinya tsunami jadi terseret ombak.
Selain itu, benda-benda yang ada di daratan juga bisa kembali tersapu ke laut yang menyebabkan mengotori laut.
Kalau tsunami yang terjadi bisa menjadi hal yang berbahaya bagi manusia, lalu apa yang terjadi pada laut, hewan di laut, terumbu karang, dan berbagai ekosistem laut saat terjadi tsunami, ya?
Dasar Laut Akan Mengalami Erosi
Yap, sama seperti manusia dan berbagai benda di permukaan, dasar laut juga akan mendapatkan dampak dari tsunami yang terjadi.
Erosi dasar laut menjadi salah satu dampak dari tsunami yang terjadi, nih, teman-teman.
Gelombang tsunami dapat mengubah bentuk dasar laut, karena mengikis endapan dasar laut.
Selain itu, hal ini juga bisa menghancurkan ekosistem dasar laut seperti krustasea, cacing, dan siput laut yang menggali dan mencampurkan endapan dasar laut.
Baca Juga: Wah, Ada Sebagian Wilayah Kanada yang Gravitasinya Rendah, Kenapa Begitu, ya? #AkuBacaAkuTahu
Padahal, sedimen atau endapan dasar laut ini adalah tempat tinggal bagi berbagai hewan kecil yang ada di laut, lo.
Sedimen dasar laun yang hancur karena gelombang tsunami ini juga bisa menutupi cahaya matahari yang dibutuhkan oleh terumbu karang untuk berkembang.
Tsunami Bisa Menghancurkan Terumbu Karang
Di laut, terdapat terumbu karang yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal berbagai biota laut.
Terumbu karang juga berfungsi sebagai pemecah alami gelombang tsunami yang bergerak menuju garis pantai.
Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Kalau Seluruh Es di Bumi Mencair dalam Semalam? #AkuBacaAkuTahu
Meskipun terumbu karang merupakan pemecah alami gelombang tsunami, hal ini tidak membuat terumbu karang tidak terkena dampak tsunami, lo.
Beberapa kejadian tsunami justru dapat menghancurkan terumbu karang, seperti tsunami yang terjadi pada Desember 2004 di Aceh.
Akibat dari tsunami besar yang terjadi di Aceh, hal ini menghancurkan terumbu karang di sekitar garis pantai Samudera Hindia.
Namun penelitian menunjukkan, hancurnya terumbu karang ini juga disebabkan karena aktivitas penangkapan ikan.
Untungnya, empat tahun kemudian terumbu karang di daerah ini sudah kembali pulih.
Spesies Baru yang Berdatangan
Saat tsunami terjadi, maka air laut akan berpindah dan membawa puing serta isi laut dari satu sisi laut ke sisi laut lainnya.
Puing dan isi laut yang berpindah ini ternyata bisa mendatangkan populasi baru maupun memindahkan spesies asli yang ada di laut.
Salah satu contohnya adalah saat terjadi tsunami di Jepang, algae yag menempel di puing-puing laut terbawa hingga ke perairan Oregon, Amerika Serikat.
Dengan terbawanya algae dari Jepang ke Amerika Serikat, maka membangun kelompok baru di tempatnya yang baru dan berpotensi menggusur spesies asli yang ada di sana.
Baca Juga: Bencana Alam Klimatologis, Apa Saja yang Termasuk di Dalamnya?
Tumbuhan dan Hewan di Daerah Interdal Juga Terpengaruh
Lautan memiliki bagian interdal atau daerah pasang tertinggi dan surut terendah.
Bagian interdal ini menjadi bagian pantai yang terpapar ke udara saat air surut dan tenggelam saat air pasang.
Nah, saat tsunami terjadi, daerah interdal ini menjadi area yang terkena dampak paling berbahaya, teman-teman.
Daerah interdal ini termasuk hamparan lamun, hutan bakau, lahan basah pantai, dan kehidupan ikan serta hewan lainnya.
Contoh kerusakan daerah ainterdal adalah saata tsunami terjadi di Jepang tahun 2011 lalu, rumput laut yang hidup di bawah laut rusak, teman-teman.
Akibatnya, butuh waktu bertahun-tahun agar rumput laut tadi bisa sehat kembali.
Selain Tsunami, Gempa Bumi Dasar Laut Juga Bisa Merusak Laut
Tsunami yang terjadi memang bisa merusak ekosistem laut dan lautan aitu sendiri, teman-teman.
Nah, sama seperti tsunami, gempa bumi bawah laut juga bisa menjadi hal yang berbahaya bagi lautan dan isinya.
Baca Juga: 8 Gunung Tertinggi di Indonesia, 5 di Antaranya Ada di Papua
Getaran yang dihasilkan dari gempa bumi bisa menyebabkan tanah longsor bawah laut dan menyebabkan kerusakan pada terumbu karang serta habitat laut lainnya.
Selain itu, gempa juga bisa menyebabkan gangguan dasar laut karena tanah kadang bisa terangkat atau turun karena getaran dan menyebabkan kerusakan pada flora dan fauna.
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Quora,Sciencing |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR