Bobo.id – Pernahkah kamu mencicipi papeda?
Papeda adalah olahan sagu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Papua, teman-teman.
Teman-teman Bobo yang tinggal di Papua dan wilayah Indonesia Timur lainnya pasti sering makan papeda, ya?
Di Papua, sagu dan olahannya memang menjadi makanan pokok yang jadi sumber karbohidrat baik.
Tapi rupanya sagu bukan hanya bisa diolah menjadi papeda saja, lo.
Tepung sagu uga bisa diolah menjadi berbagai makanan lainnya. Ayo, kita cari tahu empat olahan sagu yang ada di Raja Ampat, Papua.
Papeda
Papeda ini adalah bubur sagu yang teksturnya kental dan lengket, teman-teman.
Untuk membuat papeda, bisa menggunakan sagu basah maupun sagu kering.
Sagu basah biasanya dicampur dengan air panas dan diaduk sampai mengental.
Di Papua, papeda sering dinikmati dengan ikan kuah kuning, sayur pakis, daun melinjo, dan bunga pepaya.
Baca Juga: Pohon Sagu, Penghasil Makanan Pokok di Indonesia Timur, Pernah Tahu?
Gani nu
Gani nu ini merupakan sagu bakar, teman-teman.
Jika papeda sering dikonsumsi sebagai makanan pokok, gani nu ini sering dikonsumsi sebagai makanan ringan.
Gani nu terbuat dari sagu basah yang ditapis menggunakan saringan, lalu dicampur dengan kelapa parut.
Setelah tercampur, adonan dicampur dengan gula aren dan dimasak dengan kayu bakar khusus supaya suhu panasnya terkendali.
Baca Juga: Couscous, Makanan Olahan Semolina Khas Afrika Utara, Pernah Coba?
Habo kon
Kalau gani nu terasa manis, habo kon ini lebih terasa asin dan gurih, teman-teman.
Habo kon ini dicampur dengan daging bia kodok. Bia kodok adalah kerang besar yang cangkangnya berwarna hitam dan bulat.
Kerang bia kodok ini biasanya ditemukan dekat tanaman bakau.
Untuk membuat habo kon, daging kerang bia kodok dibersihkan dan direbus, kemudian sagu yang dikeringkan dicampur dengan kelapa parut, bawang merah, ketumbar, cabai, garam, dan gula merah.
Setelah adonan tercampur, adonan dimasukkan ke dalam cangkang kerang lalu dipanggang atau dibakar.
Baca Juga: Ada Jagung Warna Ungu, Apa Bedanya dengan Jagung Warna Kuning?
Baha-baha
Olahan sagu baha-baha ini hanya disajikan oleh warga Kampung Lopintol di Distrik Teluk Mayalibit, Raja Ampat, teman-teman.
Baha-baha dibuat dengan sagu basah yang dikeringkan dan ditapis menggunakan saringan.
Sagu itu dicampur dengan kelapa parut kemudian dipanaskan menggunakan teflon yang dilapisi minyak.
Adonan itu kemudian dipipihkan di atas teflon dan dimasak sampai kecokelatan, kemudian disajikan dengan digulung.
Dari keempat olahan sagu dari Papua itu, mana yang pernah kamu cicipi atau ingin kamu cicipi?
Baca Juga: Pernah Coba Gembili? Umbi Gembili Baik untuk Pasien Diabetes
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR