Ada tips khusus untuk teman-teman yang benar-benar ingin mengamati hujan meteor.
Pertama, amatilah di tempat yang minim polusi cahaya. Jika teman-teman tinggal di perkotaan, mungkin agak sulit mengamatinya karena terhalang cahaya lampu.
Lalu, mulailah memandang langit malam sekitar 15 sampai 30 menit sebelum puncak hujan meteor terjadi agar mata kita terbiasa dengan gelapnya langit malam.
Kemudian, cari titik radian atau arah munculnya hujan meteor. Misalnya, hujan meteor Leonid muncul dari arah rasi bintang Leo.
Baca Juga: Ternyata Meteorid, Meteor, dan Meteorit Itu Berbeda, Apa Perbedaannya?
Kalau tidak tahu di mana letak rasi bintang Leo, teman-teman bisa gunakan aplikasi peta langit yang bisa diunduh di ponsel masing-masing.
Tidak perlu menggunakan teleskop untuk mengamati hujan meteor. Teleskop justru bisa membuat bidang pengamatan kita menjadi lebih kecil.
Terakhir, bersabarlah menunggu meteor-meteor itu terlihat. Hujan meteor tidak seperti hujan air yang datang dalam jumlah banyak.
Biasanya dalam lima menit, kita hanya bisa mengamati satu meteor di langit. Maka itu, jangan mudah menyerah dan terus amati langit malam, ya.
Baca Juga: Hujan Meteor Sering Terjadi, Cari Tahu Proses Terjadinya Peristiwa Langit Ini, yuk! #AkuBacaAkuTahu
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR