Bobo.id – Di wilayah tempat tinggalmu sudah sering turun hujan belum, teman-teman?
Sebelum hujan turun, biasanya kita merasa gerah karena cuaca panas dan langit terlihat mendung.
Tapi meski kita kegerahan dan langit mendung, belum tentu juga hujan akan turun.
Tahukah kamu? Kita bisa memprediksi terjadinya hujan, lo.
Rupanya, ada dua cara untuk memprediksi hujan yang akan datang. Ayo, kita cari tahu!
Baca Juga: Dari Mana Asalnya Hujan, ya? Cari Tahu Tahap Siklus Air, yuk!
Memprediksi Hujan Sebelum Hujan Turun
Cara pertama memprediksi turunnya hujan adalah dengan menghirup aroma gas ozon di udara saat sebelum hujan turun.
Sebelum hujan turun, petir yang menyambar memisahkan molekul oksigen dan nitrogen dan menghasilkan ozon.
Angin yang bertiup kencang pun membawa ozon ke dalamnya.
Nah, ozon ini adalah gas dengan aroma yang tajam.
Ketika ada seseorang yang menghirup aroma ozon, ini membantunya memperkirakan atau memprediksi akan turun hujan.
Memprediksi Hujan Karena di Tempat Lain Sudah Hujan
Cara kedua seseorang memperkirakan hujan turun adalah saat di tempat lain yang berdekatan sudah turun hujan lebih dulu.
Permukaan tanah dan permukaan daun memiliki partikel debu dan minyak yang memiliki aroma tertentu.
Saat air hujan turun dan membasahi permukaan daun dan tanah, ada gelembung udara berisi partikel beraroma yang terbentuk.
Gelembung udara itupun naik dari permukaan dan terpecah, kemudian terbawa oleh angin.
Baca Juga: Waspada Petir di Musim Hujan, Jangan Lakukan Ini Saat Ada Petir, ya!
Angin membawa partikel dari gelembung udara itu ke tempat lain.
Di tempat itu, orang yang menghirup udara pun jadi bisa memprediksi hujan karena aroma yang tercium di udara.
Cuaca yang Berubah-Ubah
Selain diprediksi saat akan mendekati saat hujan dan setelah hujan di tempat lain, para ahli juga memprediksi hujan dengan mengamati pola cuaca.
Mereka melakukannya dengan alat-alat khusus seperti radar, dan menerapkan ilmu tentang cuaca, yaitu meteorologi.
Cuaca memang sulit diprediksi dari jauh-jauh hari, karena bisa saja satu hari cuacanya hujan dan ada awan mendung kemudian esok harinya cerah dan panas.
Namun, kita bisa memprediksi cuaca dengan mengetahui pola cuaca di musim tertentu, misalnya di musim hujan, tentunya akan lebih sering turun hujan dibandingkan saat musim kemarau.
Seperti meteorologis, kita bisa mencatat pola cuaca dengan membuat jurnal cuaca, caranya dengan mencatat keadaan cuaca di lingkungan tempat tinggal atau lingkungan sekolah kita selama beberapa hari berturut-turut.
Karena teknologi sudah semakin canggih, kita bisa melihat perkiraan cuaca dengan melihat situs atau aplikasi perkiraan cuaca.
Perkiraan cuaca dalam situs atau aplikasi perkiraan cuaca ini dibuat berdasar pengukuran yang dibuat oleh ahli meteorologi, teman-teman.
Di Indonesia, kita bisa mendapatkan informasi ini dari Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMKG.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertukar, Ini Perbedaan Antara Iklim dan Cuaca
Yuk, lihat video ini juga!
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Scishow,It's AumSum Time |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR