Saat merenungkan temannya itu, Tio mendengar pintu pagar dibuka. Tio tidak bias melihat siapa yang datang. Tirai jendela yang dikaitkan Mama tadi telah dibukanya lagi. Ia tak ingin kelihatan teman yang sengaja mau memergokinya sedang mencuci piring. Itulah sebabnya jendela ia tutup terus yang membuat Mama kesal.
Terdengar seseorang memanggil namanya. Oh, Nanang! Cepat-cepat Tio mengelap tangannya dan bergegas menyongsong temannya di halaman.
"Cuci piring, ya?!" Nanang meringis.
"Sudah kubilang, itu tugasku!" ketus suara Tio.
Baca Juga: Kegiatan Seru Akhir Pekan, Coba Eksperimen dari Telur Rebus, yuk!
"lya, ya!" Nanang menggumam. "Maafkan aku mengata-ngataimu banci. Waktu Mama menyuruhku beli telur tadi pagi, aku jadi ingat kamu."
Tio diam saja.
"Aku tak pernah cuci piring di rumah tapi aku biasa bantu Mama mengerjakan yang lain," kata Nanang lagi. "Memakaikan baju ke adik bayiku atau belanja ke pasar untuk kekurangan isi dapur."
Tio jadi ingat sering dibonceng Nanang dengan sepeda ke pasar. Mereka sama-sama disuruh membeli kebutuhan dapur yang lupa dibeli ibu masing-masing. Atau, mereka berdua sering antri beli nasi goreng untuk keluarga di warung pojok. Ah, menolong ibu seperti itu apa mesti dibilang banci?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR