Bobo.id - Siapa yang tidak tahu peta? Benda satu ini adalah gambaran Bumi yang berada di suatu bidang datar dalam skala yang lebih kecil.
Tidak sedikit pula orang yang menganggap peta sebagai benda yang bisa memunjukkan arah.
Peta ada dua macam, yaitu peta konvensional dan peta digital. Peta konvensional biasanya dicetak, sedangkan digital bisa kita lihat di layar komputer atau ponsel.
Baca Juga: Bagaimana Cara Pembuatan Peta dari Masa ke Masa? #AkuBacaAkuTahu
Di zaman yang sudah maju teknologinya seperti sekarang, peta konvensional sudah jarang digunakan.
Hal ini karena peta digital lebih praktis dan bisa digunakan dimana saja selama kita memiliki ponsel dan jaringan internet.
Tahukah teman-teman? Peta yang bisa digunakan oleh hampir seluruh orang ini, dulunya adalah benda berharga yang dirahasiakan, lo.
Kenapa begitu, ya? Cari tahu penjelasannya, yuk!
Baca Juga: Wadi, Makanan Fermentasi khas Suku Dayak dan Banjar di Kalimantan, Pernah Coba?
Sejarah dan Bentuk Peta
Peta diyakini sudah ada sebelum adanya bahasa tulis kurang lebih 5.500 tahun lalu.
Hal ini dibuktikan dengan adanya peta yang terbuat dari tanah liat tahun 3.000 sebelum masehi oleh masyarakat Sumeria.
Selain itu, terdapat juga peta yang serupa uang dibuat di Babilonia (saat in menjadi bagian dari wilayah Irak) pada 2.500 sebelum masehi.
Baca Juga: Di Usia Berapa Anak-Anak Mulai Boleh Menggunakan Kawat Gigi?
Peta tua lainnya berupa ukiran kayu dan batu, digambar di pasir, kertas, kulit, dan kain, bahkan dipahat di salju sebagai karya seni.
O iya, masyarakat asli Eskimo, Indian, suku nomaden di Asia dan Afrika dikenal sebagai pembuat peta yang baik.
Selain masyarakat Babilonia, terdapat juga bangsa lain pembuat peta seperti Mesir, Persia, dan Funisia.
Peta tertua Mesir dibuat tahun 1.300 SM.
Peta Harus Dirahasiakan
Sekitar tahun 1.500 - 1.700, jalur pelayaran semakin banyak. Karena itu, semakin banyak pula wilayah yang baru ditemukan.
Dengan temuan-temuan wilayah baru, maka informasi untuk membuat peta juga jadi semakin akurat. Sehingga para kartograf semakin mudah untuk membuat peta.
O iya, orang yang membuat peta disebut kartograf, teman-teman.
Namun, ternyata kartograf harus merahasiakan dan melindungi karya peta yang telah mereka buat.
Hal ini karena, pada saat itu peperangan masih terjadi.
Baca Juga: Spesies dan Hewan Langka Termasuk dalam Status Konservasi Terancam, Cari Tahu Artinya, yuk!
Peta harus dirahasiakan supaya orang lain atau musuh tidak mengetahui titik-titik di mana terdapat pemukiman.
Hal ini untuk menghindari timbulnya banyaknya korban.
Nah, saat ini peta bukan barang yang dirahasiakan lagi seperti zaman dahulu.
Saat ini sudah terdapat peta dengan permukaan yang rata dan peta yang memiliki permukaan naik turun.
Selain itu, sudah terdapat simbol timbul yang berguna bagi tunanetra.
(Penulis: Felixia Amanda)
Baca Juga: Kita Tidak Dianjurkan Minum Teh di Pagi Hari Saat Perut Kosong, Kenapa Begitu?
Tonton video ini, yuk!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR