Bagai terbang aku ke rumah teman adikku itu. Syukur, Aya mau saja kuajak pulang.
Sepanjang perjalanan pulang, kupegang tangan Aya erat-erat.
Tak kan kubiarkan ia jadi adik orang lain. Aku kan bisa jadi Mbak Riri bagi adikku sendiri.
"Mbak Karin tidak baca surat
Aya?" tanya Aya.
Aku mengangguk.
"Kenapa Mbak Karin menjemput Aya?"
Baca Juga: Wah, 6 Tanaman Ini Dipercaya Sebagai Pembawa Keberuntungan, Apa Saja?
Aku menghentikan langkahku. Kupegang kedua tangan adikku dan membungkuk menatap wajah beningnya.
"Karena Mbak punya waktu untuk menjemputmu," jawabku.
"Juga untuk mengerjakan PR, juga ...."
"Sungguh?"
Kurengkuh dia. Aku berjanji, kan kusediakan waktu untuknya.
Cerita oleh: Lena D.
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR