Bobo.id – Untuk lulus dari sekolah, murid diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (UN) dan harus lulus dengan nilai tertentu.
Teman-teman pernah mengikuti UN? Ada kabar terbaru tentang UN, nih.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yakni Pak Nadiem Makarim mengatakan, mulai 2021, pemerintah akan mengganti mekanisme Ujian Nasional (UN).
Menurut Pak Nadiem, sistem UN yang seperti saat ini dilakukan tidak akan digunakan lagi pada 2021.
UN akan assessment (penilaian) kompetensi minimum dan survei karakter. Penilaian kompetensi minimum ini merujuk pada dua hal, yakni literasi dan numerasi.
Baca Juga: Krul, Tanda Mirip Pita yang Digunakan untuk Mengoreksi Ujian
Literasi maksudnya kemampuan menganalisa suatu bacaan, kemampuan mengerti atau memahami konsep di balik tulisan itu.
Kemudian, numerasi yang merupakan kemampuan menganalisis angka-angka.
Dengan demikian, kata Pak Nadiem, penilaian kompetensi minimum nantinya bukan berdasarkan mata pelajaran lagi. Melainkan lebih ke penguasaan konten atau materi.
Sementara itu, survei karakter adalah pengamatan guru terhadap perilaku dan sikap peserta didik sesuai dengan Pancasila.
Sebelumnya, Pak Nadiem menegaskan bahwa UN 2020 akan menjadi pelaksanaan ujian kelulusan yang terakhir digelar secara nasional.
UN 2020 akan digelar dengan mekanisme lama seperti yang selama ini sudah dilakukan.
Mengenal Pak Nadiem Makarim
Bapak Nadiem Makarim merupakan Menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju, lo, yaitu usianya masih 35 tahun. Yuk, kita cari tahu profil Bapak Nadiem Makarim!
Menggunakan Teknologi untuk Menyelesaikan Masalah
Bapak Nadiem Makarim ini sebelumnya dikenal sebagai pendiri Gojek, teman-teman.
Pak Nadiem dulu menempuh pendidikan sarjana jurusan Hubungan Internasional di Universitas Brown dan pendidikan master jurusan Administrasi Bisnis di Universitas Harvard.
Beliaupun kembali ke Indonesia untuk bekerja, sampai suatu hari beliau mendapatkan ide untuk membuat inovasi berupa Gojek.
Menurut akun resmi media sosial Gojek, Pak Nadiem mendapatkan ide membuat Gojek karena sebelumnya beliau sering menggunakan ojek untuk pergi bekerja ke kantor.
Kemudian, Pak Nadiem berpikir untuk menggabungkan teknologi dan kebutuhan transportasi itu.
Baca Juga: Ojek Khusus Penyandang Disabilitas untuk Asian Para Games 2018
Dalam sebuah video wawancara Gojek, Pak Nadiem menyebutkan bahwa beliau ingin berkarya di Indonesia karena di Indonesia ada banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan teknologi.
Dengan menggunakan bekal ilmunya, beliau berusaha membuat teknologi bisa memajukan banyak orang di Indonesia, teman-teman. Keren, ya!
Sikap yang Bisa Dicontoh dari Bapak Nadiem Makarim
Menurut akun resmi media sosial Gojek, ada beberapa sikap yang bisa kita contoh dari Pak Nadiem Makarim, teman-teman. Apa saja, ya?
1. Memulai dari Hal Kecil
Seperti ide Pak Nadiem membuat Gojek, awalnya beliau berangkat dari ide yang sederhana kemudian mengembangkannya selama mewujudkan ide itu.
Pak Nadiem juga selalu berpesan pada timnya untuk mendahulukan pekerjaan yang penting dan menyelesaikan masalah dengan strategi.
Kita bisa mencontohnya, nih. Misalnya ketika kita ingin main game tapi harus mengerjakan PR, jangan tunda mengerjakan PR, selesaikan pekerjaan yang penting dulu.
2. Menghargai Orang Lain
Pak Nadiem selalu berusaha melihat orang-orang di sekitarnya, teman-teman.
Kemudian, beliau menekankan bahwa keberadaan orang di sekitarnya membantu bekerja dengan baik.
Nah, kalau kita sedang bekerja berkelompok, kita bisa mencontoh untuk menghargai bagian yang dikerjakan teman kita, nih.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dicontoh dari Finlandia, Negara dengan Predikat Sistem Pendidikan Terbaik
3. Berani Bertanya Apa Saja
Kita jadi bisa menemukan sesuatu yang baru dengan bertanya, teman-teman.
Pak Nadiem selalu semangat mencari tahu jawaban dan bereksperiman untuk menemukan jawaban pertanyaannya.
Itulah beberapa hal yang bisa kita contoh dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang baru, Bapak Nadiem Makarim.
Baca Juga: Twitter Kerajaan Inggris Mengunggah Pertanyaan Ujian Sekolah, Ada Apa?
(Penulis: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Bobo.id/Avisena)
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR