Bobo.id – Ginjal adalah salah satu organ yang memiliki fungsi penting di tubuh kita, teman-teman.
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, serta membuang limbah dan racun di tubuh.
Karenanya, jika ginjal mengalami gangguan, maka fungsi tubuh bisa terganggu.
Seseorang yang mengalami gangguan pada ginjalnya harus membatasi asupan garam di tubuhnya. Kira-kira mengapa begitu, ya? Ayo, cari tahu!
Baca Juga: Yuk, Lakukan 5 Cara Sederhana Ini untuk Menjaga Ginjal Tetap Sehat!
Pengaruh Garam pada Ginjal
Selain membersihkan darah, ginjal berperan dalam mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan air, hingga mengaktifkan vitamin D.
Tubuh kita mengeluarkan cairan yang tidak diperlukan dengan cara menyaring darah melalui ginjal.
Rupanya, proses itu memerlukan adanya keseimbangan antara sodium dan potassium di tubuh.
Keseimbangan sodium and potassium ini berguna untuk menarik air di sepanjang dinding airan darah ke saluran di ginjal.
Jika seseorang memiliki pola makan tinggi garam, maka bisa menganggu keseimbangan sodium. Yap, garam mengandung sodium, teman-teman.
Ketidakseimbangan garam di tubuh bisa menyebabkan ginjal mengalami penurunan fungsi dan mengeluarkan lebih sedikit air. Ini menyebabkan tekanan darah yang tinggi.
Tekanan darah tinggi membuat ginjal tertekan dan bisa menyebabkan penyakit ginjal.
Dampak Mengonsumsi Terlalu Banyak Garam
Sodium dalam garam memang penting untuk mengendalikan tekanan darah. Namun jumlahnya harus seimbang.
Mengonsumsi terlalu banyak garam bisa meningkatkan jumlah protein di urin.
Tingginya jummlah protein dalam cairan urin juga merupakan faktor risiko penurunan fungsi ginjal.
Pada seseorang yang sudah mengalami gangguan pada ginjal, pola makan tinggi garam juga sebaiknya dihindari karena bisa semakin memperparah kondisi penyakit ginjal.
Jika seseorang memiliki gangguan atau penyakit ginjal kronis, ginjalnya tidak bisa bekerja mengeluarkan kelebihan garam dan cairan, sehingga mengakibatkan penumpukan di dalam tubuh.
Baca Juga: Ada Orang yang Punya Satu Ginjal, Apakah Memengaruhi Fungsinya?
Penumpukan garam dan cairan di dalam tubuh bisa menyebabkan beberapa kondisi, yaitu:
1. Tekanan darah tinggi
2. Pembengkakan pergelangan kaki, tangan, dan bengkak pada bagian bawah mata
3. Sesak napas.
Bahkan, pola makan yang terlalu banyak garam juga tidak baik bagi jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah.
Pada intinya, kesimbangan kadar air dan gadam di dalam tubuh memengaruhi kesehatan jantung dan ginjal serta kesehatan pembuluh darah.
Membatasi Asupan Garam
Sejak dulu, garam ditambahkan pada makanan manusia sebagai bahan pengawet, sebelum ada mesin pendingin.
Lidah kita juga sudah terbiasa mengonsumsi makanan yang diberi garam tambahan.
Namun, kita bisa membatasi asupan garam yang cukup bagi tubuh dan tidak berlebihan, kok, yaitu paling banyak 6 gram setiap harinya untuk orang dewasa. Enam gram garam itu sama dengan sekitar 1,25 sendok teh.
Meski mungkin teman-teman tidak mengonsumsi makanan dengan garam sebanyak itu, jangan lupakan juga bahwa ada garam pada camilan atau makanan ringan.
Sebaiknya, selalu periksa label nutrisi yang ada pada label makanan supaya bisa mengetahui asupan garam dari makanan yang sudah diproses.
Oh iya, dalam label kemasan, garam bisa dituliskan dengan nama garam batu, garam laut, bumbu, bawang atau garam ayam, baking powder, monosodium glutamate, dan sodium bicarbonate.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Kanker Ginjal? Kenali Gejala dan Pencegahannya Juga, yuk!
Yuk, lihat video ini juga, ya!
Source | : | Action on Salt - Queen Mary University of London,Kidney Health Australia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR