Suara Jangkrik Berasal dari Gesekan Sayapnya
Untuk bisa menghasilkan suara, jangkrik harus menggesekkan kedua sayapnya.
Hal ini disebut juga sebagai stridulasi, yaitu produksi suara dengan menggesekkan bagian tubuh tertentu.
Nah, dalam hal ini, stridulasi yang dilakukan oleh jangkrik adalah dengan menggesekkan sepasang sayapnya.
Pada sayap kiri jangkrik terdapat sekitar 30 - 500 bulu halus seperti sisir, yang disebut file.
Baca Juga: Apa Benar Selasih dan Kemangi adalah Tanaman yang Sama? #AkuBacaAkuTahu
File kemudian digesekkan ke sayap kanannya yang berfungsi sebagai pengikis.
Suara derik jangkrik akan terproduksi saat sayap kiri jangkrik diangkat setinggi 45 derajat, kemudian digesekkan dengan sayap kanan.
O iya, hanya jangkrik jantan saja, lo, yang bisa menghasilkan suara derikan.
Fungsi dari derikan jangkrik jantan ini adalah untuk mencari pasangan, menakuti jangkrik jantan lainnya, maupun tanda bahaya.
Baca Juga: Apakah Kucing Boleh Makan Roti Tawar? #AkuBacaAkuTahu
Suara Derik Jangkrik Bisa Menunjukkan Suhu Udara
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 1897 oleh ahli fisika bernama Almos Dolbear menunjukkan bahwa suara derik jangkrik bisa menunjukkan suhu udara.
Kaitan antara suhu udara dengan suara derik jangkrik adalah adanya kontraksi otot di sayap jangkrik.
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR