Biasanya, mendapatkan pasangan yang masih satu keluarga banyak dilakukan karena populasi spesiesnya yang semakin sedikit.
Mendapatkan pasangan yang masih satu keluarga bisa membuat keturunan yang dihasilkan berisiko mengalami kecacatan atau harapan hidupnya singkat.
Hal ini terjadi karena pernikahan dengan yang masih satu keluarga akan membuat anak hewan itu punya komposisi genetik yang mirip atau bahkan sama.
Akibatnya, hal ini akan menurunkan variasi genetik yang dibutuhkan tubuh untuk memperluas fungsi dan kerja sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Manusia Suka Kentut, Apakah Ikan Juga Kentut? #AkuBacaAkuTahu
Padahal, tubuh manusia akan bergantung pada gen yang membawa informasi agar setiap sel di tubuh tetap sehat.
Biasanya, gen di tubuh punya dua salinan dalam sel dan setiap salinan ini punya variasi yang berbeda, yang disebut juga alel.
Alel pada tubuh bisa mengalami mutasi atau perubahan, yang dapat merusak fungsi dari sel. Kalau salah satu salinan bermutasi tapi yang lainnya tidak, maka gen masih bisa berfungsi.
Nah, kalau hewan mendapatkan pasangan yang masih ada hubungan keluarga, maka dua salinan ini bisa saja mengalami mutasi, yang akan menyebabkan gangguan fungsi gen semakin besar.
Baca Juga: Bolehkah Kucing Diberi Makan Nasi? Ini Penjelasannya
Mutasi Berbahaya yang Terjadi di Tubuh Hewan
Sebelumnya, sudah dijelaskan, nih, kalau mutasi gen yang terjadi karena perkawinan dengan hewan yang masih satu keluarga akan menyebabkan adanya mutasi gen yang bisa memengaruhi usia dan kesehatan hewan.
Selain karena perkawinan dengan keluarga, mutasi berbahaya juga tetap bisa terjadi pada hewan.
Source | : | The Conversation,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR