"Nek Buyut, buka lemarinya!" rengek Bayu-waktu itu.
"Tidak boleh. Bayu masih kecil. Nanti saja kalau sudah besar!" kata Nek Buyut sambil lekas-lekas menggiring Bayu keluar dan mengunci pintu kamarnya. Dia lalu memberikan Bayu sebuah mangga golek untuk mengalihkan perhatian Bayu.
Setelah itu Bayu tak pernah lagi mendapat kesempatan masuk ke kamar Nek Buyut yang selalu terkunci itu.
Nah, Sabtu sore ini Bayu pamit pada ibunya untuk menginap di rumah Nek Buyut. Nek Buyut tinggal dengan si Mbok, pembantunya yang setia.
Baca Juga: Gemas! Cheetah di Kebun Binatang San Diego Hidup dengan Ditemani Anjing
Di usianya yang hampir 70 tahun, rambut Nek Buyut sudah putih dan giginya sudah ompong. Tetapi, Nek Buyut masih sehat. Berkali-kali Nek Buyut diajak tinggal di rumah anak atau cucunya, Nek Buyut menolak. Dia lebih suka tinggal berdua dengan si Mbok saja.
Sore itu Bayu bercakap-cakap dengan Nek Buyut sambil nonton TV. Si Mbok menghidangkan kue dan minuman, yang segera dicicipi Bayu.
Ketika Bayu merasa waktunya sudah tepat, ia mulai bertanya, "Nek Buyut, sudah dapat wesel lagi belum? Kalau sudah, Bayu ambilkan di kantor pos!"
Nek Buyut tertawa, sehingga tampak giginya yang ompong.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR