Bobo.id –Sebagian teman-teman mungkin ada yang sudah mulai mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, bukan?
Plastik sekali pakai ini adalah plastik yang tidak bisa kita gunakan lagi setelah digunakan satu kali, misalnya gelas plastik, sendok makan plastik, dan plastik pembungkus makanan atau minuman.
Tujuan kita mengurangi sampah plastik adalah untuk tidak membuat sampah plastik sekali pakai semakin menumpuk. Ini karena sampah plastik termasuk salah satu jenis sampah yang sulit terurai.
Oh iya, selain mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, teman-teman juga bisa mulai mengurangi pemakaian tisu, lo.
Mengurangi pemakaian tisu juga bisa membantu menjaga Bumi. Kok bisa, ya?
Baca Juga: Selain di Bumi, Sampah Antariksa Juga Harus Dibersihkan, Bagaimana Caranya?
Tisu dan Hutan
Meski tisu mudah terurai saat dibuang, sebagian besar tisu yang kita gunakan dibuat dari pohon, teman-teman.
Seperti kertas, pembuatan tisu membutuhkan kayu dan air yang sangat banyak.
Untuk membuat 3,2 juta ton tisu toilet, dibutuhkan 54 batang pohon. Rata-rata, untuk setiap rol tisu, menghabiskan 140 liter air dalam proses pembuatannya.
Wah, ternyata banyak sekali sumber daya alam yang dipakai untuk membuat tisu, ya?
Saat ini, kertas yang dipakai bisa didaur ulang dan diolah agar kembali menjadi kertas. Namun, tisu biasanya langsung dibuang, teman-teman.
Padahal, kalau diingat-ingat, setiap hari ada berapa banyak tisu yang kita gunakan? Kalau jumlahnya dikalikan dengan orang-orang lain yang menggunakan tisu di dunia, pasti jumlahnya sangat banyak, ya?
Sementara itu, kondisi hutan di Bumi sedang tidak baik-baik saja, teman-teman.
Di Indonesia saja, banyak hutan yang semakin gundul karena penebangan liar atau dijadikan lahan untuk bangunan.
Bukan hanya itu, hutan di Indonesia dan dunia juga banyak yang mengalami kebakaran sehingga pohon-pohon semakin sedikit jumlahnya.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Australia Sangat Parah, Apa Penyebab dan Dampaknya?
Tahukah kamu? Hutan berfungsi sebagai daerah resapan banjir. Hutan bisa menampung aliran air hujan dan mengendalikan banjir dan nantinya saat musim kemarau bisa terhindar dari kekeringan.
Hutan gundul menyebabkan risiko bencana tanah longsor lebih tinggi dan saat kemarau ada wilayah yang kekeringan.
Di tempat-tempat lainnya, hutan menjadi sumber kehidupan, seperti Hutan Amazon di Amerika Selatan.
Mengurangi Tisu dengan Cara Sederhana
Kita bisa mengurangi penggunaan tisu dari hal yang sederhana dulu, seperti setelah cuci tangan atau mengelap keringat.
Setelah cuci tangan, kita biasanya mengeringkan tangan dengan tisu atau pengering tangan.
Nah, teman-teman bisa mencoba cara tepuk tangan. Cobalah tepuk tanganmu sebanyak 30 kali setelah cuci tangan.
Setelah melakukannya, tangan kita memang tidak langsung kering dari air, namun akan tangan akan menjadi lembap.
Selain membantu menjaga hutan, kita hemat energi juga karena tidak menggunakan pengering tangan. Ditambah lagi, kondisi tangan yang lembap karena air baik juga untuk kulit.
Cara lain mengurangi pemaikaian tisu, jika teman-teman mudah berkeringat, bisa juga membawa handuk kecil atau sapu tangan yang bisa menyerap keringat, teman-teman.
Handuk kecil atau sapu tangan bisa dicuci setiap hari dan kita gunakan lagi.
Apa ada cara lain yang menurutmu bisa membantu mengurangi pemakaian tisu?
Baca Juga: Ternyata 6 Bagian Tubuh Ini Tidak Perlu Terlalu Sering Dibersihkan
(Penulis: Yomi Hanna, Sylvana Toemon, Avisena Ashari)
Yuk, lihat video ini juga!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR