Bobo.id - Besi yang sudah berusia tua atau terlalu sering terkena air akan mengalami perubahan warna dan berkarat.
Karat pada besi akan menyebabkan warna besi berubah menjadi kemerahan atau kecokelatan, serta tekstur permukaannya akan menjadi kasar.
Bahkan kalau karat pada besi sudah terlalu lama, maka besi bisa berlubang atau patah.
Nah, biasanya orang tua akan memberitahu kita untuk tidak menyentuh benda-benda yang sudah berkarat ini.
Dikhawatirkan, besi yang berkarat nantinya bisa menyebabkan tetanus kalau kulit kita tidak sengaja tergores dan terluka karena karatnya.
Baca Juga: Tertusuk Paku Berkarat Bukan Penyebab Utama Tetanus, Lalu Apa, ya?
Wah, karena karat, permukaan besi yang tadinya bersinar dan halus, jadi bertekstur kasar dan tidak lagi bersinar.
Kalau karat pada besi belum terlalu parah, biasanya karat bisa dihilangkan dengan cara atau cairan tertentu.
Namun kalau karat yang ada di permukaan besi sudah terlalu parah, maka hal ini akan merusak besi, sehingga tidak bisa lagi diperbaiki.
Ketahui bagaimana proses karat pada besi bisa terjadi, hingga menyebabkan besi rusak, yuk!
Paparan Oksigen dan Air Bisa Membuat Besi Berkarat
Besi yang ada di luar ruangan dan selalu terpapar oksigen maupun air akan lebih mudah berkarat dibandingkan dengan besi yang ada di dalam rumah.
Karat punya nama ilmiah, yaitu oksida besi, yang hanya terjadi pada dua jenis logam, yaitu besi dan baja.
Karat merupakan proses perubahan kimia yang terjadi secara alami dan menyebabkan korosi atau perusakan pada permukaan logam.
Nah, ada dua hal yang bisa menyebabkan logam menjadi berkarat, yaitu udara dan air.
Baca Juga: Naik dan Turun Tangga Ternyata Membawa 6 Manfaat Ini untuk Kesehatan
Inilah sebabnya, besi yang ada di luar ruangan dan sering terpapar udara dan air akan lebih mudah berkarat jika dibandingkan dengan besi yang tidak terkena air dan udara.
Akibat dari paparan ini, besi akan berubah warna menjadi kemerahan atau kecokelatan, yang kita sebut berkarat.
Namun ada juga karat yang membuat besi berubah warna jadi kehijauan, yang biasanya terjadi pada besi yang terpapar klorida, yang biasa terlihat pada kapal karam di dasar laut.
Baca Juga: Bukan Disebabkan Curah Hujan Tinggi, Ketahui Penyebab Banjir Rob, yuk!
Karat Terjadi karena Adanya Tiga Komponen yang Membuat Adanya Reaksi Kimia
Karat yang dialami oleh logam, seperti besi dan baja terjadi karena adanya reaksi kimia yang disebut proses elektrokimia atau korosi, yang menyebabkan kerusakan di permukaan besi.
Proses karat ini melibatkan tiga hal, yaitu zat besi, air, dan oksigen.
Saat air mengenai besi, maka air akan tercampur dengan karbon di udara yang kemudian membentuk asam karbonat.
Asam yang terbentuk ini akan membuat zat besi pada logam menjadi larut.
Sedangkan sebagian air akan mulai terurai jadi dua komponen yang berbeda, yaitu hidrogen dan oksigen.
Nah, hidrogen dan oksigen yang tercampur dengan atom pada besi inilah yang kemudian menyebabkan karat muncul di permukaan besi.
Akibat dari proses ini, maka terbentuklah senyawa kimia baru yang membentuk oksida besi atau karat.
Baca Juga: Saat Dibakar, Kayu Mengeluarkan Suara Gemercik, Mengapa Begitu?
Mengurangi Paparan Oksigen dan Air pada Besi dapat Mencegah Karat
Karena oksigen dan air bisa menyebabkan karat, maka agar besi tidak mudah berkarat. Cara yang bisa dilakukan adalah mengurangi paparan dua zat itu pada besi.
Caranya bisa dengan melapisi besi menggunakan cat khusus besi, agar permukaan besi tidak langsung terkena paparan udara dan air.
Kalau kamu punya benda kecil yang terbuat dari besi, maka agar tidak cepat berkarat adalah meletakkan di tempat kedap udara setelah digunakan.
Hal ini bisa mengurangi risiko karat pada besi, karena udara juga mengandung partikel air yang bisa menyebabkan karat pada besi.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Howstuffworks,Wonderopolis,Sciencing |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR