Bobo.id - Sebagai indra pengecap, lidah bisa merasakan empat rasa utama, yaitu manis, asam, asin, dan pahit.
Empat rasa yang bisa kita rasakan ini disebabkan oleh papila atau bintil pengecap rasa yang ada di lidah.
Kalau dilihat dari dekat dengan lebih detail, maka di lidah kita akan terlihat adanya bintil berukuran kecil yang menonjol di permukaan lidah.
Bintil papila yang sehat akan berwarna merah mudah, yang menujukkan bahwa lidah kita sehat dan dapat mengecap rasa dengan baik.
Baca Juga: Kenapa Lidah Terasa Gatal Setelah Makan Nanas? Apakah Perlu Waspada?
Setiap Bagian Lidah Disebut Dikhususkan Mengecap Rasa yang Berbeda
Apakah kamu pernah melihat peta atau bagan lidah, yang menunjukkan bahwa setiap bagian lidah mengecap rasa yang berbeda?
Dalam peta lidah ini, ditunjukkan bahwa sisi kanan dan kiri lidah dikhususkan untuk mengecap rasa asam.
Sedangkan bagian ujung lidah mengecap rasa asin dan manis.
Lalu bagian pangkal lidah dikhususkan untuk mengecap rasa pahit. Sementara bagian tengah lidah digambarkan tidak terlalu bisa merasakan banyak rasa.
Hmm... Peta zona rasa pada lidah manusia ini kira-kira benar atau tidak, ya?
Lidah Tidak Punya Bagian Tertentu yang Mengecap Rasa Khusus
Seorang ahli imu saraf dari Amerika Serikat, Brian Lewandowski mengatakan kalau sebenarnya tidak ada bagian khusus di lidah yang bisa mengecap rasa tertentu, lo.
Pak Lewandowski mengatakan, seluruh area lidah manusa bisa mendeteksi setiap rasa dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Beberapa area lidah memang punya perbedaan sensitivitas dalam mengecap rasa.
Namun hal ini tidak memainkan peran yang besar dalam membedakan rasa yang jelas pada apa yang dikonsumsi.
Selain itu, setiap papila yang ada di lidah juga mendeteksi rasa dengan cara dan waktu yang berbeda.
Baca Juga: Hati-Hati, 8 Jenis Makanan dan Minuman Ini Bisa Sebabkan Penyakit Lambung
Peta Pengecap Rasa Lidah Dibuat oleh Ilmuwan Jerman
Awal mula munculnya peta zona pengecap rasa di lidah adalah di tahun 1901 oleh seorang ilmuwan asal Jerman, David Hanig.
Beliau mengkur respons lidah manusia terhadap stimulasi rasa di berbagai area lidah.
Dari penelitian yang dilakukannya, Pak Hanig kemudian membuat grafik yang menunjukkan perubahan sensitivitas dalam merasakan stimulasi rasa yang diberikan.
Grafik yang dibuat oleh Pak Hanig ini tidak secara formal, sehingga menunjukkan kalau setiap area lidah yang berbeda bisa mendeteksi rasa tertentu.
Baca Juga: Punya Gejala yang Mirip, Cari Tahu Perbedaan Asam Lambung dan Penyakit Jantung
Akibat dari grafik yang dibuat oleh Pak Hanig, tahun 1940an, seorang psikolog bernama Edwin Boring menggambar ulang grafik ini dan salah mengartikan gambar yang dibuat oleh Pak Hanig.
Hasilnya adalah rasa dasar yang bisa dideteksi oleh beberapa bagian lidah manusia dan bukannya rasa relatif atau rasa umum yang bisa dideteksi oleh seluruh permukaan lidah.
Sensor Pengecap Rasa Tidak Hanya Ada di Lidah Saja
Selama ini, kita mengetahui kalau hanya lidah saja yang bisa mendeteksi rasa utama.
Wah, ternyata selain lidah, atap mulut dan bagian belakang tenggorokan kita juga bisa mendeteksi rasa, lo.
Di setiap papila, terdapat sekitar 50 - 100 sensor khusus untuk mendeteksi rasa.
Ketika kita makan atau minum, maka berbagai bahan kimia di dalam makanan dan minuman, seperti gula, garam, asam, maupun bahan lainnya akan bersentuhan dengan protein reseptor pada sensor tadi.
Baca Juga: Cuci Tangan Hingga Tidur Nyenyak, Ini Tips Tetap Sehat di Musim Hujan
Nah, bahan kimia ini nantinya akan memicu sel untuk melepaskan sinyal saraf yang dikirimkan ke otak untuk memproses informasi rasa.
Sinyal ini kemudian dihubungkan dengan informasi sensorik lainnya, seperti bau, yang membantu kita untuk mendeteksi rasa.
Yuk, banyak membaca, agar kita juga jadi lebih banyak tahu!
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini juga, ya!
Source | : | BBC,brainfacts.org |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR