Ketika tubuh terpapar cahaya di malam hari, ritme sirkadian di tubuh kita jadi bingung. Yap, karena tubuh melihat cahaya sebagai tanda kalau hari sudah pagi.
Akhirnya, otak pun lebih sedikit memproduksi hormon melatonin. Padahal, tubuh kita membutuhkannya untuk bisa mengantuk dan tidur.
Paparan cahaya saat kita tidur membuat otak lebih sulit untuk masuk ke dalam fase tidur yang lebih dalam. Artinya, tidurnya kurang nyenyak.
Semakin tidur kita kurang nyenyak, maka aktivitas otak yang membuat kita bisa tidur nyenyak semakin terganggu juga.
Saat tidur, kita bukan hanya mengistirahatkan tubuh, namun tidur membantu memperbaiki otak dan tubuh, memulihkan otot, melawan penyakit, membuat suasana hati baik, dan bagi anak-anak tidur sangat penting untuk pertumbuhan.
Baca Juga: Cuci Tangan Hingga Tidur Nyenyak, Ini Tips Tetap Sehat di Musim Hujan
Pengaruh Tidur yang Kurang Nyenyak Karena Cahaya Lampu
Adanya cahaya saat tidur, baik dari lampu maupun alat elektronik, bisa memiliki dampak pada suasana hati yang kurang baik.
Pada anak-anak, kualitas tidur yang kurang baik membuat anak-anak jadi hiperaktif (terlalu aktif).
Selain memengaruhi suasana hati, tidur yang tidak nyenyak bisa meningkatkan risiko obesitas.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR