Karena adanya gumpalan darah pada arteri menuju otak itu membuat asupan oksigen ke sel di otak kurang.
Namun, otak kita tidak memiliki saraf penerima rasa sakit, sehingga seseorang yang mengalaminya tidak bisa merasakan gumpalan pada arteri itu.
Di sisi lain, otak yang kekurangan oksigen akan melambat pekerjaannya dan menunjukkan dampak-dampak tertentu.
Misalnya, jika area otak yang terpengaruh adalah area yang mengatur kemampuan berbicara, maka kemampuan berbicara lama-kelamaan akan terganggu.
Begitupun juga jika area otak yang terpengaruh adalah area yang mengatur pergerakan otot, maka sebagian tubuh bisa lemas.
Meskipun tubuh menanggapi kondisi itu dengan berusaha mengirimkan aliran darah pada area yang tersumbat gumpalan darah, sel di otak yang kekuragan oksigen bisa mati.
Lama-kelamaan, kondisi itu menyebabkan kerusakan pada otak dan membuat tubuh seseorang tidak bisa bekerja seperti yang seharusnya.
Sehingga, saat seseorang terkena stroke harus segera diberikan penanganan medis oleh dokter secepatnya.
Tapi, bagaimana cara mengetahui jika seseorang mengalami stroke?
Baca Juga: Kebiasaan Jalan Kaki Baik untuk Jantung dan Bisa Membantu Kita Berpikir Kreatif!
Source | : | Kids Health,TED-ED,The Internet Stroke Center |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR