Bobo.id - Sejak September 2019 lalu, sebagian besar wilayah Australia mengalami kebakaran hutan.
Akibatnya, hutan, tumbuhan, hewan, dan banyak rumah terbakar dalam peristiwa kebakaran hutan ini.
Selain itu, kebakaran hutan di Australia juga meningkatkan suhu di bagian tenggara Australia.
Sayangnya, kebakaran hutan yang terjadi di Australia ini juga melanda wilayah jurang yang terisolir, nih.
Baca Juga: Selain untuk Mengukur Usia, Cincin Pohon Berguna untuk Mengetahui Sejarah Pohon
Padahal, wilayah jurang ini berisi ratusan pohon prasejarah yang disebut 'pohon dinosaurus'.
Inilah sebabnya, petugas pemadam kebakaran di Australia melakukan berbagai cara untuk memadamkan api agar pohon prasejarah di jurang ini tidak terbakar.
Uniknya, cara yang dilakukan oleh pemadam kebakaran untuk mencegah api membakar pohon dinosaurus ini disebut sebagai misi rahasia, lo.
Wah, seperti apa, ya, cara yang dilakukan oleh para pemadam kebakaran Australia untuk mencegah api membakar pohon prasejarah ini?
Blue Mountains, Jurang Tempat Pohon Dinosaurus Tumbuh
Di wilayah barat laut Sydney, Australia, terdapat sebuah jurang yang terisolir dengan sebuah hutan.
Namun, pohon yang ada di hutan ini bukan pohon seperti yang ada di hutan lain di Australia.
Kawasan hutan yang bernama Blue Mountains ini ditumbuhi oleh sekitar 200 pohon prasejarah yang disebut pohon dinosaurus.
Pohon dinosaurus ini sebenarnya bernama Wollemi Pines, yaitu spesies prasejarah yang ditemukan di Australia.
Baca Juga: Tak Disangka, 5 Buah Ini Ternyata Mengandung Vitamin C yang Lebih Tinggi dari Jeruk!
Sebutan pohon dinosaurus diberikan untuk Wollemi Pines karena pohon yang bisa tumbuh hingga 40 meter ini diyakini sudah ada sejak periode Jurassic yang berlangsung 200 tahun lalu.
Sebelum ditemukan tahun 1994 secara tidak sengaja, pohon dinosaurus ini dianggap sudah punah, nih.
Lokasi jurang tempat pohon dinosaurus tumbuh ini sangat terpencil, yang membuatnya dirahasiakan untuk melindungi ratusan pohon dari kunjungan turis.
Baca Juga: Sering Dimanfaatkan Sebagai Bahan Makanan, Inilah 5 Fakta Buah Kelapa!
Misi Rahasia Pemadam Kebakaran Mencegah Blue Mountains Terbakar
Sayangnya, pada kebakaran hutan yang berlangsung hebat di Australia, Blue Mountains juga terkena dampaknya, nih.
Akibatnya, para pemadam kebakaran harus melakukan misi pencegahan agar api tidak sampai ke Blue Mountains dan membakar pohon dinosaurus yang ada di sana.
Operasi penyelamatan pohon dinosaurus dan situs Blue Mountains ini disebut sebagai misi perlindungan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, operasi ini juga disebut sebagai misi rahasia oleh pemerintah dan pemadam kebakaran Australia, lo.
Penyebabnya adalah karena selama ini lokasi Blue Mountains memang dirahasiakan, agar tidak mendapatkan kontaminasi atau gangguan dari luar.
Hasil dari misi rahasian ini, ratusan pohon dinosaurus berhasil diselamatkan dari kebakaran, meskipun ada beberapa pohon lainnya yang terbakar.
Baca Juga: Mengenal Terumbu Karang, Hewan yang Menjaga Ekosistem Laut
Petugas Pemadam Kebakaran Membuat Saluran Irigasi
Untuk mencegah seluruh pohon dinosaurus yang ada di Blue Mountains terbakar, ada dua cara yang dilakukan oleh para petugas pemadam kebakaran.
Cara pertama yang dilakukan adalah dengan menjatuhkan air dari udara ke kawasan hutan dengan menggunakan tanker udara.
Hal ini membantu menghambat penyebaran titik api ke bagian lain yang tidak terbakar.
Sedangkan cara kedua dilakukan oleh pemadam kebakaran dengan spesialisasi tertentu.
Baca Juga: Wah, Bunga Rafflesia Terbesar di Dunia Mekar di Sumatra Barat!
Tugas yang dilakukan adalah dengan membuat sistem irigasi khusus untuk menjaga hutan tetap lembap.
Sistem irigasi yang sudah diuat ini kemudian diisi dengan air yang diambil dari sekitar ngarai Blue Mountains.
Hal ini dilakukan selama beberapa hari, namun api tetap menyebar ke wilayah Blue Mountains, yang membuat para pemadam kebakaran cukup cemas.
Namun untungnya, dengan dua cara itu dan ditambah hujan ringan yang terjadi di beberapa wilayah Australia, membuat suhu menurun sehingga api tidak semakin menyebar.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com,CNN,Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR