Bobo.id - Ada mitos yang mengatakan, serigala akan selalu melolong ke arah bulan saat bulan purnama berlangsung.
Padahal sebenarnya serigala bisa melolong kapan saja karena mereka adalah hewan nokturnal atau aktif pada malam hari.
Namun serigala tidak selalu melolog ke arah bulan, karena serigala memang mengarahkan moncong dan kepalanya saat melolong.
Tujuannya adalah agar suaranya terdengar sampai ke tempat yang jauh.
Baca Juga: Gemas! Meniru Orang yang Beli Pakai Uang, Anjing Ini Membeli Kue dan Membayarnya dengan Daun
Selain serigala, sebenarnya anjing juga melolong, karena serigala dan anjing termasuk dalam keluarga canidae.
Suara lolongan yang dihasilkan oleh anjing dan serigala ini merupakan cara mereka untuk berkomunikasi.
Penelitian terbaru menyebutkan, suara yang dihasilkan oleh beberapa hewan ini ternyata baru muncul sekitar 100 atau 200 juta tahun yang lalu.
Ini artinya, hewan berevolusi untuk menghasilkan suara untuk berkomunikasi dengan cara yang baru.
Hewan Bertulang Belakang Berevolusi dalam Hal Suara
Saat ini, kita bisa mendengar berbagai suara hewan yang berbeda-beda, mulai dari kucing yang mengeong, anjing yang menggonggong, serigala yang melolong, atau kambing yang mengembik.
Untuk menyelidiki suara yang dihasilkan oleh hewan, tim peneliti dari Universitas Arizona dan Universitas Normal Henan Tiongkok melakukan penelitian.
Penelitian mengenai suara hewan ini dilakukan dengan cara menggabungkan silsilah kehidupan dari 1.800 spesies dan mencatat, cara apa yang digunakan untuk berkomunikasi.
Tim peneliti melakukan penelitian dengan melihat ke 350 tahun yang lalu.
Baca Juga: Kisah Anjing-Anjing Hebat Penyelamat Hewan di Kebakaran Australia
Dari penelitian ini, diketahui bahwa hewan vertebrata mulai memproduksi suara sekitar 100 sampai 200 juta tahun yang lalu.
Evolusi suara ini diketahui dari nenek moyang hewan vertebrata yang sama sekali tidak menggunakan suata untuk berkomunikasi.
O iya, ada lima kelompok hewan utama yang termasuk bertebrata atau bertulang belakang, yaitu burung, ikan, reptil, amfibi, dan mamalia.
Baca Juga: Kucing Juga Bisa Terkena Flu, Bagaimana Cara Menyembuhkannya?
Evolusi Suara pada Hewan Berhubungan dengan Kondisi Gelap
Evolusi suara yang dikembangkan oleh hewan bukan hanya berguna sebagai sarana komunikasi saja, nih.
Tim peneliti meneliti apakah komunikasi dengan suara berkembang secara terpisah di dalam kelompok dan apakah tidak adanya cahaya memengaruhi perkembangan suara.
Oleh para peneliti, ditemukan hubungan antara evolusi komunikasi suara dengan aktivitas hewan di malam hari.
Saat malam hari, warna dan gerakan tubuh hewan tidak bisa menjadi alat komunikasi mereka, nih, karena minimnya cahaya.
Nah, karena kegelapan inilah diperkirakan hewan mulai berevolusi untuk menciptakan cara berkomunikasi yang lain, yaitu melalui suara.
Sedangkan suara yang dihasilkan hewan pada siang hari dipercaya merupakan sisa dari nenek moyang mereka yang dulunya adalah hewan nokturnal.
Baca Juga: Hewan Langka Rentan Mengalami Kepunahan, Kelainan Genetik Jadi Salah Satu Sebabnya
Evolusi Suara Tidak Memengaruhi Evolusi Tubuh Hewan
Meskipun hewan vertebrata mengalami evolusi suara atau cara mereka berkomunikasi, tapi hal ini ternyata tidak berpengaruh pada munculnya evolusi pada tubuh mereka.
Misalnya saja jumlah spesies pada masing-masing hewan yang berbeda, padahal semuanya mengembangkan kemampuan produksi suara.
Sedangkan ada juga hewan yang tidak memproduksi suara tapi jumlah spesiesnya banyak, seperti kadal dan ular yang mencapai 10.000 spesies.
Baca Juga: Mengapa Serangga Suka Mendekati Cahaya Lampu? #AkuBacaAkuTahu
Sebaliknya, mamalia yang diketahui memproduksi berbagai suara jumlahnya hanya sekitar 6.000 spesies.
Menurut tim, penelitian ini berguna dalam pentingnya lingkungan hewan dalam memengaruhi evolusi kemampuan dan perilaku barunya.
Yuk, tonton video ini juga!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR