Berbeda lagi dengan tindakan karantina, yaitu memisahkan dan membatasi pergerakan orang sehat yang kemungkinan terkena penyakit tertentu.
Jadi karantina dilakukan pada orang yang belum sakit, tapi punya kemungkinan atau peluang akan terkena atau tertular suatu penyakit tertentu.
Seseorang perlu dikarantina karena petugas medis harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah pasien memang tertular penyakit.
Biasanya hal ini dilakukan pada seseorang yang baru kembali dari daerah yang tertular virus atau penyakit berbahaya.
Baca Juga: Tak Disangka Mengandung Karbohidrat yang Tinggi, 7 Makanan Ini Sangat Sehat
Apa yang Dilakukan saat Tindakan Isolasi dan Karantina Dilakukan?
Karena pasien yang mendapatkan penanganan ini punya kondisi yang berbeda, maka tindakan yang dilakukan saat isolasi dan karantina juga berbeda, teman-teman.
Ketika seseorang harus diisolasi, maka tindakan yang dilakukan oleh petugas medis adalah berusaha untuk memberikan penangangan atau pengobatan.
Tujuannya tentu membuat pasien itu sembuh agar penyakit yang dideritanya tidak menular ke orang lain.
Sedangkan saat seseorang harus dikarantina, maka petugas medis lebih banyak melakukan pengamatan pada penyakit yang diderita.
Baca Juga: Sering Menghitam dan Busuk, Ternyata Ini 4 Cara Mudah Agar Pisang Tahan Lama
Pasien juga akan diberikan beberapa instruksi tentang apa yang harus dilakukan agar petugas medis bisa memantau penyakit maupun mencegah penularan penyakit ke orang lain.
O iya, pasien yang dikarantina tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, tapi terbatas hanya pada ruangan karantina.
Berbeda dengan pasien yang diisolasi, karena harus mendapatkan pengobatan, maka kadang aktivitasnya terbatas.
Nah, sekarang kita jadi tahu, nih, bahwa tindakan isolasi dan karantina pada pasien yang punya penyakit tertentu itu berbeda.
Sumber: hhs.gov
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | the star,Hello Sehat,cdc.gov |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR