Bobo.id - Coba sebutkan beberapa hewan amfibi yang teman-teman ketahui. Amfibi adalah hewan yang bisa hidup di dua habitat berbeda, yaitu di darat dan air.
Beberapa contoh hewan amfibi adalah katak dan buaya, yang tidak hanya terlihat di air, tapi juga kadang berada di darat.
Nah, biasanya buaya akan berenang dengan tenang sambil menunggu mangsanya di air.
Sedangkan keberadaan buaya di darat adalah untuk berjemur. Meskipun terlihat tidak memiliki gerakan yang cepat, sebenarnya buaya akan bergerak dengan sangat cepat saat ada mangsa atau musuh, nih.
Indonesia yang memiliki banyak rawa dan sungai ternyata menjadi habitat yang tepat untuk buaya.
Setidaknya, ada tiga jenis buaya yang hidup di Indonesia. Apa saja, ya, buaya yang ada di Indonesia?
Baca Juga: Buaya Mengeluarkan Air Mata Saat Makan, Kenapa, ya? #AkuBacaAkuTahu
Buaya Siam
Meskipun hewan ini adalah buaya, tapi di beberapa wilayah Pulau Jawa, buaya siam disebut juga buaya kodok.
Buaya siam secara alami tersebar di negara-negara Asia, seperti Indonesia yaitu Pulau Jawa dan Kalimantan Timur, Malaysia yaitu Sabah dan Serawak, Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam.
Habitat buaya siam adalah di air tawar dengan perairan yang berarus lambat, misalnya rawa-sawa, sungai di wilayah daratan, dan danau.
Kalau kita melihat buaya yang berukuran kecil di tempat itu, mungkin saja buaya itu adalah jenis buaya siam.
Baca Juga: Segera Jauhkan dari Kucing Kesayanganmu, Ini 8 Hal yang Membuat Kucing Takut
Panjang maksimal tubuh buaya siam bisa sampai empat meter, lo, tapi rata-rata panjang tubuh buaya siam hanya berkisar dua sampai tiga meter saja.
Nah, biasanya waktu yang tepat bagi buaya siam untuk bertelur adalah saat musim hujan dan dalam satu kali bertelur, buaya bisa menghasilkan 20 - 80 butir telur yang akan menetas sekitar 80 hari.
Sayangnya, buaya siam saat ini sudah menghadapi ancaman kepunahan di beberapa wilayah.
Baca Juga: Hati-Hati, 10 Hewan laut Ini Bisa Membahayakan Manusia, Salah Satunya Ikan Pari!
Bahkan di beberapa wilayah, buaya siam sudah punah secara lokal, yang membuat buaya siam masuk dalam kategori kritis pada daftar IUCN.
Inilah sebabnya saat ini Indonesia punya undang-undang negara untuk melindungi buaya siam dari kepunahan.
Buaya Muara
Berbeda dengan buaya siam, buaya muara punya tubuh yang berukuran lebih besar.
Meskipun buaya muara rata-rata biasanya tumbuh sekitar 2,5 sampai 3,3 meter, tapi ada juga buaya muara yang bisa tumbuh hingga 12 meter dengan berat mencapai 200 kilogram!
Bahkan karena panjang dan berat tubuhnya, buaya muara menjadi salah satu buaya terbesar di dunia, lo.
Sesuai namanya, buaya muara yang merupakan buaya air asin ini hidup di perairan sungai yang dekat dengan laut atau muara.
Baca Juga: Elang Berukuran Besar, Berapa Berat Mangsa yang Bisa Dibawanya?
Dalam sekali masa bertelur, buaya muara betina bisa menghasilkan 40 sampai 90 butir telur yang akan menetas setelah dierami selama 90 hari oleh induk betinanya.
O iya, selain merupakan buaya terbesar, buaya muara juga merupakan buaya terganas di Indonesia yang harus dihindari oleh manusia, nih.
Penyebabnya adalah karena selain memangsa hewan-hewan di darat dan air, buaya muara juga sangat mungkin untuk menyerang bahkan memangsa manusia.
Maka dari itu, manusia sebaiknya tidak mendekati buaya muara, terlebih yang berukuran besar.
Buaya Irian
Bentuk umum buaya irian ini mirip dengan buaya muara yang ganas, tapi beda buaya muara dengan buaya irian ada pada ukurannya, yaitu buaya irian berukuran lebih kecil, serta warna kulitnya lebih gelap.
Panjang tubuh buaya irian jantan sekitar 3,35 meter, sedangkan buaya irian betina hanya berkisar pada 2,65 meter.
Jika dibandingkan dengan buaya-buaya jenis lainnya yang ada di Indonesia, ukuran sisik buaya irian lebih besar dibandingkan buaya lainnya.
Nah, sesuai namanya, buaya irian yang bersifat nokturnal ini banyak ditemukan hidup di pedalaman Papua.
Baca Juga: Tumbuhan Ini Bisa Memangsa Hewan, Bagaimana Cara Mencernanya, ya?
Habitatnya ada di perairan yang berair tawar, seperti sungai, danau, dan rawa-rawa.
Uniknya, meskipun hidup di air tawar, buaya irian ternyata juga toleran terhadap air asin, nih.
Namun buaya irian tidak pernah ditemukan di perairan dengan air asin atau tempat hidup buaya muara.
Yuk, tonton video ini juga!
10 Kata Berawalan Ber- yang Berubah Jadi Be-, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR