Bobo.id – Teman-teman pasti sudah mendengar tentang jenis virus corona yang ditemukan di Wuhan, bukan?
Virus corona jenis baru ini namanya 2019-nCoV, teman-teman.
Menurut para ilmuwan yang meneliti tentang virus itu, virus corona 2019-nCoV berasal dari hewan. Sehingga virus ini termasuk virus zoonosis.
Virus zoonosis adalah penyakit pada binatang yang bisa ditularkan pada manusia secara langsung atau melalui serangga.
Kalau virus corona di Wuhan berasal dari hewan, bagaimana cara penularan virus corona 2019-nCoV pada sesama manusia, ya?
Baca Juga: Waspada! Virus Corona Menyebar ke 12 Negara, Informasi Terbaru Sampai ke Malaysia dan Australia
Asal Virus Corona di Wuhan
Virus corona atau coronavirus merupakan nama kelompok virus yang jika dilihat dari mikroskop, bentuknya mirip seperti korona Matahari.
Kebanyakan coronavirus di dunia banyak ditemukan pada hewan, namun hanya beberapa jenis virus corona yang bisa menjangkit manusia.
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO, coronavirus merupakan kelompok virus yang bisa menyebabkan pilek hingga gangguan pernapasan seperti pneumonia.
Virus corona di Wuhan yang baru ditemukan ini sejenis dengan virus corona yang beberapa tahun lalu juga dikenal menjangkit banyak orang, yaitu SARS dan MERS.
Virus SARS muncul tahun 2002 di Tiongkok dan virus MERS muncul di Saudi Arabia pada 2012.
Gejala pasien yang terjangkit virus itu adalah demam dan gangguan pernapasan seperti batuk, napas pendek, dan sulit bernapas.
Virus ini juga bisa menyebabkan penyakit pernapasan yang parah seperti pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, hingga kematian.
Virus corona di Wuhan atau virus 2019-nCoV ini diperkirakan berasal dari hewan-hewan liar, teman-teman. Ilmuwan memperkirakan bahwa hewan yang menularkannya pada manusia adalah ular liar yang dijual di sebuah pasar di Wuhan.
Menurut peneliti, dua spesies ular yang umum di Tiongkok bagian tenggara adalah ular Bungarus multicinctus dan Naja atra.
Baca Juga: Banyak Orang Terserang Flu, Kenapa Flu Mudah Sekali Menular, ya?
Bagaimana Virus Corona 2019-nCoV Menyebar Antar Manusia?
Saat ini, ada sekitar 2.700 orang terjangkit virus corona dan 80 orang meninggal dunia.
Virus ini juga menjangkit orang-orang di luar Tiongkok, seperti beberapa orang di Amerika Serikat, semua pasien yang terjangkit virus itu baru kembali dari Wuhan saat diperiksa.
Selain itu, pasien terjangkit virus corona dari Wuhan ini juga ada di Thailand, Korea, Jepang, dan Australia.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus corona bisa menular ke sesama manusia.
Namun, cara penularan yang paling utama adalah penularan dari hewan ke manusia.
Nah, penyebaran virus corona antar manusia sendiri bisa melalui beberapa cara, yaitu:
1. Melalui udara: pasien terjangkit virus batuk atau bersin di dekat orang lain
2. Kontak langsung: pasien bersentuhan atau bersalaman dengan orang lain
3. Virus menempel pada benda: seseorang bisa memegang benda yang terkena virus kemudian memegang hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangan lebih dulu
4. Kontaminasi melalui kotoran: penularan dengan cara ini jarang terjadi namun kotoran dari pasien terjangkit virus juga bisa mengandung virus itu.
Saat ini, pemerintah Tiongkok membatasi perjalanan dari Wuhan dan ke Wuhan, serta 12 kota lain di sekitarnya.
Jika seseorang harus mengunjungi Wuhan dalam waktu dekat, disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan pasien yang terjangkit virus, tidak mendekati hewan baik hidup maupun mati, serta menghindari pasar hewan atau pasar yang menjual daging yang belum dimasak.
Untuk menghindari virus, kita sebaiknya rajin mencuci tangan dengan sabun, kira-kira selama 20 detik.
Namun jika teman-teman tidak mengalami kontak langsung dengan pasien yang terjangkit virus corona dari Wuhan dan tidak bepergian ke Wuhan, virus ini mungkin tidak akan menjangkit kita.
Tapi jangan lupa juga ada virus lain yang bisa membuat kita pilek dan flu, jadi selalu jaga diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari virus, ya.
Baca Juga: Coronavirus Sudah Menjangkiti Banyak Orang, Ketahui Berbagai Fakta Virus, yuk!
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Aljazeera,Live Science,Harvard Health Publishing |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR