Cincin Saturnus terdiri dari air es, puing-puing besar, dan debu-debu antariksa.
Kemudian, cincin Jupiter lebih redup dan baru ditemukan ahli astronomi pada 1979, cincin Jupiter terbuat dari debu yang terbang ke ruang angkasa karena benturan dengan bulan di Jupiter.
Sedangkan cincin Uranus lebih besar dan lebih kompleks dibandingkan cincin Jupiter, dan disebabkan oleh dua bulan yang saling bertabrakan.
Nah, yang terakhir cincin Neptunus yang paling banyak berisi debu dibandingkan cincin planet lainnya. Kemungkinan proses pembentukannya sama dengan cincin Uranus.
Baca Juga: Saturnus adalah Bola Gas Raksasa, Bisakah Kita Terbang Menembusnya?
Bagaimana Jika Bumi Punya Cincin?
Wah, banyak juga ya, planet yang memiliki cincin yang mengelilinginya?
Bagaimana jadinya jika Bumi punya cincin yang mengelilinginya, ya?
Bumi mungkin bisa punya cincin jika ada benda langit yang bertabrakan di dekat Bumi, sehingga puing-puingnya membentuk cincin.
Jika ini terjadi, mungkin saat kita melihat ke angkasa, akan ada bagian garis lingkaran yang merupakan bagian cincin itu, teman-teman.
Kemudian, jika Bumi punya cincin, sepertinya malam hari akan lebih terang dibandingkan sekarang, nih.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | It's AumSum Time,Universe Today |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR