Ini karena tekanan di dalam kabin tidak memungkinkan untuk pintu dan jendela darurat bisa dibuka, bahkan jika pesawat masih terbang rendah.
Di dalam kabin dan di luar pesawat terdapat berpedaan tekanan yang membuat pintu atau jendela darurat tidak mungkin bisa dibuka saat pesawat sedang berada di udara.
Pintu dan jendela darurat juga dikunci secara ototmatis dan dikendalikan oleh pilot, teman-teman.
Saat pesawat mendarat, pintu itu baru dilepaskan kendalinya dan akan bisa dibuka oleh orang yang berada di dekat pintu dan jendela darurat itu.
Namun, bukan berarti ketika pesawat belum terbang atau sudah mendarat, penumpang bisa seenaknya membuka pintu atau jendela darurat yang sedang tidak “dikunci” oleh pilot.
Bahkan, jika seorang penumpang sengaja membukanya sebelum pesawat lepas landas, penerbangan bisa ditunda karena pemeriksaan pesawat harus diulang kembali untuk memastikan keamanannya saat terbang nanti.
Penumpang yang melakukannya juga bisa dikenakan sanksi yang berkenaan dengan perbuatan yang membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan, pelanggaran tata tertib dalam penebangan, hingga perbuatan yang menganggu ketenteraman.
Baca Juga: Yuk, Lakukan Hal-Hal Sederhana agar Terhindar Tertular Penyakit saat di Pesawat!
Kapan Waktu yang Tepat untuk Membuka Pintu dan Jendela Darurat?
Seperti namanya, pintu dan jendela darurat hanya digunakan saat terjadi kondisi darurat, teman-teman.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com,Wired,Travel + Leisure |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR