Bobo.id - Coba perhatikan kalender bulan Februari pada tahun ini. Lalu bandingkan dengan kalender bulan Februari di tahun 2019.
Apakah kamu menemukan perbedaan dari dua kalender bulan Februari di tahun yang berbeda ini?
Ternyata perbedaannya ada pada jumlah hari pada bulan Februari di tahun 2019 dengan tahun 2020.
Bulan Februari 2019 hanya sampai pada tanggal 28 saja, sedangkan tahun 2020 ini, bulan Februari berakhir di tanggal 29.
Perbedaan ini disebabkan karena tahun 2020 merupakan tahun kabisat, sehingga membuat tahun ini terdiri dari 366 hari dan bukannya 365 hari.
Baca Juga: Jarang Diperhatikan, Ternyata Kesehatan kaki Juga Harus Dijaga, Lakukan 5 Tips Ini Mudah Ini, yuk!
Tahun Kabisat Terjadi Setiap Empat Tahun Sekali
Meski tahun ini merupakan tahun kabisat, kita tidak akan mengalaminya di tahun depan atau tahun 2021. Bahkan di tahun 2022 dan 2023 juga tidak terjadi tahun kabisat.
Lalu kapan akan terjadi tahun kabisat lagi, Bo? Tahun kabisat berikutnya akan terjadi pada 2024 mendatang, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena tahun kabisat hanya terjadi setiap empat tahun sekali saja.
Cari tahu apa itu tahun kabisat dan mengapa hal ini hanya terjadi setiap empat tahun sekali, yuk!
Apa Itu Tahun Kabisat?
Tahun kabisat atau leap year adalah tahun yang mengalami penambahan hari, untuk menyamakan tahun itu dengan tahun astronomi.
Penambahan hari ini dilakukan pada bulan Februari setiap empat tahun sekali, sehingga setiap empat tahun sekali, bulan kedua ini berlangsung selama 29 hari.
Agar mudah, kita bisa mengetahui apakah tahun tersebut merupakan tahun kabisat atau bukan, adalah dengan cara membagi tahun tersebut dengan angka empat.
Misalnya tahun 2020 adalah tahun yang habis dibagi empat, sama seperti tahun 2016 dan 2024.
Baca Juga: Disebut Kota Klakson Dunia, Kepolisian Kota Mumbai Lakukan Cara Unik Kurangi Polusi Suara
Satu Tahun Tidak Genap 365 Hari
Mengapa kita mengalami tahun kabisat setiap empat tahun sekali, ya?
Nah, jawabannya adalah karena setiap tahun tidak genap berlangsung selama 365 hari.
Dalam satu tahun, ternyata Bumi membutuhkan waktu 365 hari, lima jam, 48 menit, dan 46 menit untuk mengelilingi matahari.
Kelebihan waktu ini jika dijumlahkan akan genap menjadi satu hari setiap empat tahun sekali.
Hasil dari akumulasi waktu selama empat tahun yang menjadi satu hari ini kemudian ditambahkan pada bulan Februari, yaitu di tanggal 29.
Awal Mula Pengembangan Kalender dengan Jumlah 365 Hari
Kalender yang saat ini kita gunakan bernama kalender Gregorian, merupakan pengembangan dari kalender Julian yang digunakan oleh orang Romawi.
Kalender Julian dikembangkan pada abad 46 Sebelum Masehi oleh pemimpin Romawi, yaitu Julius Caesar.
Nah, penghitungan pada kalender Julian ini didasarkan pada pergerakan Matahari.
Namun kadang dengan adanya tanggal 29 Februari setiap tahun kabisat, hal ini membuat adanya masalah pada sistem yang berjalan dengan otomatis.
Alasannya adalah karena adanya penambahan hari, dari 365 hari menjadi 366 hari.
O iya, apakah ada yang berulang tahun setiap tanggal 29 Februari?
Baca Juga: Stop Gunakan Tusuk Gigi! Meski Terlihat Praktis, Ternyata Malah Berbahaya untuk Gigi dan Gusi
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | mocomi.com,Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR