Bobo.id – Di Bumi, ada banyak sekali hewan-hewan di alam liar. Hewan itu ada berbagai jenisnya, ada yang mamalia, reptil, burung, amfibi, ikan, moluska, serangga, dan yang lainnya.
Setiap hewan memiliki cara masing-masing untuk menyerang mangsa atau melindungi diri.
Ada hewan yang punya bisa, ada yang punya racun, hingga cakar dan gigi yang tajam.
Kemampuan hewan untuk menyerang mangsanya itu kadang-kadang bisa jadi berbahaya bagi manusia, jika tidak berhati-hati.
Bahkan, beberapa hewan bisa menyerang manusia di alam liar, terutama ketika hewan merasa manusia itu menganggunya.
Tapi, belum tentu hewan yang punya berbagai kemampuan itu jadi hewan paling mematikan, lo.
Jika dibandingkan dengan singa, buaya, ular, atau hiu, ada hewan lain yang lebih mematikan bagi manusia.
Hewan paling mematikan di dunia itu juga hidup berdekatan dengan kita.
Hewan apa ya, kira-kira?
Baca Juga: Hewan Ini Sebenarnya Masih Bangun Saat Tidur, Hewan Apa, ya?
Hewan yang Paling Banyak Menyebabkan Kematian pada Manusia
Bobo beri petunjuk, ya!
Hewan yang paling mematikan ini bisa masuk ke dalam rumah, apalagi jika di rumah terdapat genangan air, suasananya gelap, dan ada sudut-sudut yang kotor. Apa kamu bisa menebaknya?
Yap, hewan yang paling mematikan di dunia itu adalah nyamuk!
Berdasar infografis yang dirangkum oleh situs resmi Bill Gates dari WHO dan berbagai sumber lainnya pada 2014, dibandingkan hewan-hewan seperti ular, buaya, hiu, atau singa, nyamuk lebih banyak menyebabkan kematian manusia setiap tahunnya.
Kematian manusia yang disebabkan oleh hiu adalah sekitar 10 kasus, kemudian singa sekitar 100 kasus, buaya sekitar 1.000 kasus, dan ular sekitar 50.000 kasus.
Sedangkan, nyamuk menyebabkan kematian pada sekitar 725.000 orang setiap tahun.
Baca Juga: Apa yang Terjadi di Tubuh Saat Nyamuk Menggigit Kita, ya?
Mengapa Nyamuk Disebut Hewan Paling Mematikan?
Di Bumi, ada sekitar 2.500 spesies nyamuk, teman-teman. Nyamuk bisa ditemukan di mana saja di seluruh penjuru dunia, kecuali di Antartika.
Nyamuk memang sangat pintar beradaptasi di lingkungan dengan berbagai kondisi.
Ketika nyamuk dalam masa berkembang biak, jumlahnya melebihi jumlah hewan di dunia, kecuali rayap dan semut.
Nyamuk merupakan hewan yang membawa berbagai penyakit, teman-teman.
Penyakit-penyakit paling mematikan seperti malaria dibawa oleh nyamuk.
Tahun 2018, setidaknya ada sekitar 228 juta kasus malaria dan 405.000 pasien meninggal dunia.
Nyamuk juga membawa penyakit seperti demam berdarah, chikungunya, demam kuning, zika, hingga encephalitis (radang otak).
Semua penyakit itu bisa menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk.
Mencegah Gigitan Nyamuk
Kebanyakan nyamuk tidak membawa penyakit dan menyalurkan penyakit, meski begitu ada baiknya kita menjaga agar terhindari dari gigitan nyamuk.
Ada jenis nyamuk yang suka bertelur di penampungan air. Kita bisa mencegahnya sejak awal dengan memeriksa penampungan air, baik alami maupun buatan, seperti dasar daun, lubang pohon, potongan bambu, bak air, ember berisi air, atau kaleng bekas.
Segera kuras penampungan air, apalagi jika terlihat jentik nyamuk.
Kemudian hindari menumpuk gantungan baju yang sudah dipakai, karena bisa jadi tempat persembunyian nyamuk.
Coba pelihara tumbuhan yang tidak disukai oleh nyamuk, seperti serai wangi, lavender, geranium, catnip. Nyamuk juga tidak suka aroma bawang putih.
Lindungi diri juga dengan wewangian atau losion anti nyamuk, terutama yang beraroma wangi yang tidak disukai nyamuk.
Untuk menghindari gigitan nyamuk saat berada di luar rumah, seperti di taman atau kebun yang banyak nyamuk, sebaiknya kenakan pakaian yang bisa melindungi kulit, seperti celana panjang dan kaus lengan panjang.
Baca Juga: Hati-Hati, 4 Jenis Hewan Ini Bisa Membawa Penyakit ke Dalam Rumah, Apa Saja, ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | WHO,Science Alert,Barcelona Institute for Global Health |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR