Julius Caesar
Masyarakat Roma selalu merayakan kelahiran Dewa Matahari setiap tanggal 25 Desember, berbarengan dengan perayaan Natal.
Kelahiran Dewa Matahari ditandai dengan equinox.
Equinox adalah waktu dimana Matahari berada di titik paling selatan, tepatnya 23,5 derajat Lintang Selatan.
Suatu hari, perayaan itu terjadi di tanggal 21 Desember.
Perayaan yang datang lebih awal itu pun membuat Julius Caesar berpikir, bahwa ada sesuatu yang tidak tepat dengan kalender.
Akhirnya, beliau pun meminta astronom kerajaan untuk mengatasi hal itu.
Pada tahun 45 Masehi, astronom kerajaan pun mengusulkan untuk menambah satu hari di bulan Februari.
Sejak saat itulah, tanggal 29 Februari muncul di kalender kita.
Tak disangka, ya, ternyata tanggal 29 Februari tidak muncul sejak awal.
(Penulis: Willa Widiana)
Baca Juga: The Call of the Wild, Film Petualangan yang Mengharukan dari Kisah Novel Legendaris
Tonton video ini, yuk!
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR