Bobo.id – Pagi tadi, sekitar pukul 05.22 WIB, Gunung Merapi yang terlrtak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali meletus, teman-teman.
Erupsi Gunung Merapi kali ini menghasilkan kolom abu yang ketinggiannya kurang lebih mencapai 6.000 meter.
Akibatnya, beberapa wilayah di sekitar Gunung Merapi pun terdampak hujan abu, teman-teman.
Bahkan, Bandara Adi Soemarmo yang terletak di Boyolali juga ditutup untuk sementara waktu.
Apa teman-teman tahu mengapa bandar udara ditutup saat terjadi hujan abu?
Rupanya, meskipun ukuran abu itu kecil, ternyata bisa berbahaya bagi pesawat, nih.
Baca Juga: Ketinggian Gunung Anak Krakatau Berkurang Setelah Erupsi
Apa Itu Abu Vulkanik?
Abu vulkanik berbeda dengan debu atau abu biasa, teman-teman.
Abu vulkanik merupakan campuran batuan, mineral, dan puing-puing kaca yang keluar saat erupsi vulkanik gunung berapi.
Partikel abu vulkanik ini sangat kecil dan kepadatannya rendah, sehingga bisa terbawa angin hingga ke tempat yang jauh. Nah, abu vulkanik yang terbang terbawa angin ini biasanya disebut hujan abu.
Abu vulkanik berbeda dengan abu yang dihasilkan oleh pembakaran kayu atau bahan organik lainnya. Sebabnya, partikel abu vulkanik sangat keras dan biasanya memiliki sudut-sudut yang bergerigi.
Dampaknya jika terhirup atau mengenai anggota wajah, abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, paru-paru, sampai masalah pernapasan.
Bukan hanya bahaya jika terhirup manusia, abu vulkanik juga bisa berbahaya saat masih berada di udara, terutama bagi pesawat.
4 Bahaya Abu Vulkanik bagi Pesawat
1. Merusak Fungsi Baling-baling dan Mesin Pesawar
Menurut penelitian yang dilakukan oleh NASA, abu vulkanik bisa merusak fungsi baling-baling pada pesawat turboprop.
Tak hanya itu, abu vulkanik juga bisa merusak mesin jet dalam pesawat turbofan. Padahal, itu merupakan bagian penting dalam pesawat.
2. Menyebabkan Retakan di Tubuh Pesawat
Saat menempel di pesawat, abu vulkanik harus segera dibersihkan.
Kalau tidak, abu vulkanik akan menempel dan semakin sulit untuk dibersihkan.
Jika dibiarkan, lama kelamaan tubuh pesawat akan mengalami retakan-retakan halus.
Retakan sekecil apapun di tubuh pesawat sangat berbahaya, teman-teman.
Baca Juga: Erupsi Gunung Taal Mengeluarkan Petir, Mengapa Bisa Muncul Petir Saat Gunung Meletus?
3. Merusak Turbin Pesawat
Pesawat biasanya punya turbin di kiri-kanan sayapnya. Turbin ini berfungsi sebagai alat pendorong, supaya pesawat bisa terbang.
Abu vulkanik bisa membuat baling-baling turbin rusak, bahkan terbakar.
Kalau sudah begitu, turbin tidak bisa digunakan, pesawat pun tidak bisa terbang.
4. Merusak Kaca Depan pesawat
Meski halus, abu vulkanik punya bentuk yang tajam. Karena tajam, abu vulkanik bisa membuat kaca depan pesawat tergores.
Semakin kencang laju pesawat, semakin parah juga goresan yang disebabkan oleh abu vulkanik. Goresan di kaca bisa mengganggu jarak pandang pilot, lo!
Itulah bahaya abu vulkanik bagi pesawat. Karena hal-hal di atas, jadwal keberangkatan pesawat biasanya ditunda, jika ada gunung berapi yang meletus di rute terbang pesawat.
Karena itulah, saat terjadi hujan abu vulkanik, penerbangan bisa ditunda dan bandara bisa ditutup untuk sementara waktu, teman-teman.
Baca Juga: Tanah Vulkanik dari Letusan Gunung Berapi Sangat Subur, Apa Sebabnya?
(Penulis: Avisena Ashari, Willa Widiana)
Yuk, lihat video ini juga!
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,National Geographic,Bobo.id |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR