Bobo.id - Peristiwa tsunami yang terjadi di Selat Sunda beberapa waktu lalu merupakan bencana alam yang tidak terduga datangnya, teman-teman.
Tahukah kamu? Bencana tsunami tidak selalu terjadi setelah adanya gempa bumi, lo.
Seperti yang terjadi di Selat Sunda, bencana tsunami bisa terjadi akibat longsor di tepian Gunung Anak Krakatau yang baru saja erupsi.
Longsoran ini masuk ke laut, teman-teman, dan menjadi salah satu pemicu tsunami.
Selain itu, cuaca di perairan Selat Sunda sedang buruk sehingga gelombang pasang memang sedang tinggi.
Baca Juga : Bagaimana Awan Lentikularis di Gunung Semeru Terbentuk?
O ya, bagaimana prosesnya erupsi gunung bisa menjadi penyebab tsunami, ya? Ayo, kita cari tahu.
Gunung Anak Krakatau merupakan gunung berapi aktif, teman-teman. Sejak kemunculannya sekitar tahun 1928, gunung ini memang sudah erupsi beberapa kali.
Gunung Anak Krakatau benar-benar merupakan 'anak' dari Gunung Krakatau, lo.
Soalnya, gunung ini muncul dari bawah laut, sebagai dampak dari letusan Gunung Krakatau di tahun 1883.
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR