Bobo.id - Selama ini, hiu dianggap sebagai hewan laut yang buas dan suka menyerang manusia.
Padahal, manusia sebenarnya bukan target perburuan maupun mangsa utama dari hiu. Bahkan manusia tidak termasuk dalam mangsa hiu.
Justru serangan hewan lain pada manusia lebih tinggi jika dibandingakan dengan serangan hiu pada manusia.
Serangan manusia pada hiu sebenarnya sedikit banyak juga disebabkan karena manusia itu sendiri, lo, yaitu saat banyak manusia yang berenang di habitat hiu.
Baca Juga: Hiu Berenang Mengelilingi Mangsanya Sebelum Menyerang, Mengapa Begitu?
Berkembang Berbagai Mitos Mengenai Hiu
Karena anggapan bahwa hiu adalah hewan yang buas dan suka menyerang manusia, hal ini juga memunculkan berbagai mitos mengenai hiu.
Salah satunya adalah kemampuan hiu untuk mendeteksi darah yang ada di lautan.
Mitos menyebutkan bahwa hiu bisa mencium atau mendeteksi setetes darah yang bercampur dengan air laut.
Dengan adanya setetes darah yang bercampur dengan air laut, maka hiu akan langsung mendatangi sumber darah itu.
Misalnya ketika seseorang yang berenang di laut terluka kemudian mengeluarkan darah, maka hiu akan cepat mendatangi orang itu dan menyerangnya.
Wah, kira-kira mitos ini benar atau tidak, ya? Cari tahu juga mengenai kemampuan penciuman hiu, yuk!
Hiu Punya Penciuman yang Sangat Kuat
Mitos bahwa hiu bisa mencium setetes darah di lautan ternyata berasal dari kemampuan penciuman hiu yang sangat kuat dan tajam.
Saat kita mencium suatu aroma di udara, hal ini terjadi karena molekul dari aroma itu sudah menyatu dan larut dengan lapisan basah yang ada di hidung.
Baca Juga: Tidak Berwarna Cerah, Burung Nuri dari Papua Ini Justru Warnanya Hitam dan Disebut Drakula
Nah, mencium suatu aroma di dalam air juga tidak terlalu berbeda, namun molekul aroma sudah larut dalam air.
Hiu sebenarnya punya sensitivitas penciuman yang sama dengan ikan lainnya, nih, yaitu bisa mencium aroma antara satu bagian per 25 juta bagian, hingga satu bagian per 10 miliar bagian.
Ini artinya, hiu bisa mencium aroma dari suatu bahan kimia yang bercampur dengan air laut yang jumlahnya 25 juta hingga 10 miliar kali lipat dari jumlah bahan kimia itu sendiri.
Kemampuan ini tergantung dari bahan kimia dan spesies hiu.
Baca Juga: Meski Terbang Secara Berkelompok, Burung Tidak Pernah Bertabrakan, Ketahui Rahasianya, yuk!
Benarkah Hiu Bisa Mencium Setetes Darah di Lautan?
Kalau hiu punya kemampuan penciuman yang sangat kuat seperti itu, apakah ini artinya hiu memang bisa mencium satu tetes darah yang bercampur dengan air laut?
Ternyata jawabannya tidak sesederhana itu, teman-teman. Penciuman hiu memang sangat tajam, namun bukan artinya hiu bisa dengan mudah dan cepat bereaksi terhadap satu tetes darah di lautan.
Beberapa jenis hiu memang bisa mengidentifikasi atau mencium darah sejauh sekitar 400 meter dari tempatnya berada.
Namun ini tidak langsung membuat hiu mendatangi sumber tetesan darah tadi dan menyerang sumber darah itu.
Suatu aroma akan mencapai hiu melalui berbagai proses dan faktor, seperti arus air laut dan jarak hiu dari sumber darah.
Hiu dengan jarak lebih dari 400 meter tidak bisa mencium bau tetesan darah yang sudah bercampur dengan air laut.
Baca Juga: Keren! Burung Cikalang Bisa Terbang Sambil Tidur, Kok, Bisa?
Selain itu, gerakan arus laut membuat molekul bau bisa saja terbawa bersamanya dan justru menjauhi posisi hiu saat itu.
Nah, semakin banyak gerakan arus laut, maka semakin cepat juga aroma itu bergerak, bisa menjauh maupun mendekat ke arah hiu.
Hidung Hiu Berguna untuk Mencium Bau, Bukan untuk Bernapas
Sama seperti manusia maupun hewan lainnya, hiu juga punya hidung, yang hanya digunakan untuk mencium atau mendeteksi bau saja dan tidak untuk bernapas.
Lubang hidung hiu terletak di bagian bawah moncongnya dan dilapisi dengan sel-sel khusus dari sensor penciuman.
Air akan mengalir ke lubang hidung dan bahan kimia dari suatu aroma yang terlarut bersama air akan bersentuhan dengan jaringan dalam hidung.
Reseptor yang ada di hidung kemudian akan menariknya ke dalam sel, sehingga sinyal-sinyal tadi dikirimkan ke otak dan diartikan sebagai bau atau aroma.
Karena sensitivitas yang tinggi inilah, hiu bisa mendeteksi bau dari mangsanya meskipun dari jarak yang cukup jauh.
Sumber: amnh.org
Tonton video ini juga, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Ripleys,Science Focus |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR