Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar tentang peristiwa ekuinoks?
Pada Jumat, 20 Maret 2020 nanti akan terjadi fenomena ekuinoks di seluruh dunia.
Ekuinoks sendiri merupakan peristiwa saat Matahari berada tepat di garis ekuator Bumi.
Baca Juga: Selain Gerhana, Peristiwa Langit Apa Saja yang Bisa Kita Lihat Tahun 2020, ya?
Kata ekuinoks sendiri berasal dari bahasa Latin equinox, yaitu aequus yang berarti sama dan nox yang berarti malam.
Cari tahu selengkapnya tentang fenomena ekuinoks ini, yuk!
Rotasi Bumi Tidak Selalu Tegak Lurus
Selain berputar mengelilingi Matahari, Bumi juga berputar pada porosnya. Hal ini disebut rotasi Bumi.
Rotasi Bumi ini menyebabkan terjadinya siang dan malam. Namun, rotasi Bumi tidak selalu tegak lurus.
Ada waktu di saat kutub utara Bumi condong ke arah Matahari.
Baca Juga: Ingin Jadi Astronaut atau Suka Mengamati Benda Langit? Yuk, Unduh 5 Aplikasi Seru Ini!
Namun, ada waktu di saat kutub selatan Bumi yang giliran condong ke arah Matahari.
Saat kutub utara condong ke arah Matahari, siang hari akan terasa lebih panjang di belahan Bumi utara.
Hal ini terjadi saat mereka sedang mengalami musim panas. Sebaliknya, negara-negara di belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.
Masyarakat di negara-negara selatan mengalami malam hari yang lebih panjang daripada siang hari.
Biasanya hal ini dirasakan oleh orang yang tinggal di negara empat musim.
Sedangkan orang-orang yang tinggal di negara dua musim seperti kita tidak akan terlalu terasa perbedaannya.
Siang dan Malam Memiliki Durasi yang Sama
Saat kutub utara Bumi sudah condong 23,5 derajat, Bumi pelan-pelan akan kembali tegak lurus.
Lalu giliran kutub selatan Bumi yang condong ke arah Matahari.
Nah, saat Bumi tegak lurus inilah terjadi fenomena ekuinoks, yaitu Matahari tepat berada di garis ekuator.
Ekuinoks ini membuat durasi siang dan malam sama, yaitu masing-masing 12 jam.
Jadi, misalnya Matahari terbit pukul 05.45, Matahari akan terbenam pukul 17.45.
Ekuinoks Terjadi Dua Kali dalam Setahun
Dalam setahun, ekuinoks terjadi dua kali, yaitu pada Maret dan September.
Ekuinoks Maret menjadi penanda awal musim semi untuk negara di belahan Bumi utara, musim gugur untuk negara di belahan Bumi selatan, dan musim kemarau untuk negara di ekuator.
Sedangkan ekuinoks September menjadi penanda awal musim gugur untuk negara di belahan Bumi utara, musim semi untuk negara di belahan Bumi selatan, dan musim hujan untuk negara di ekuator.
Baca Juga: Rahasia di Balik Planet Bumi yang Jadi Tempat Tinggal Makhluk Hidup
Ekuinoks Bukan Fenomena Berbahaya
Tahun ini, ekuinoks Maret akan terjadi pada 20 Maret mendatang.
Fenomena ini juga tidak berbahaya untuk Bumi dan kehidupan kita.
Teman-teman tidak perlu percaya hoaks yang menyebutkan ekuinoks membuat suhu panas di Bumi.
Jadi, kita tetap bisa beraktivitas seperti biasa dan tidak perlu takut dengan ekuinoks, ya.
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR