Bobo.id - Untuk mengurangi semakin meluasnya virus corona, pemerintah melakukan berbagai pengecekan pada masyarakat Indonesia, nih, teman-teman.
Pengecekan ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memeriksa siapa saja yang melakukan perjalanan ke luar negeri terdampak corona.
Selain itu, pemerintah juga melakukan pengecekan kontak yang dilakukan oleh orang terinfeksi corona dengan orang lainnya.
Saat ini, sudah ada ratusan orang yang dinyatakan positif terkena virus corona dan dirawat di berbagai rumah sakit.
Baca Juga: Ingat Kapan Terakhir Mengganti Sikat Gigimu? Inilah Waktu yang Tepat untuk Menggantinya!
Nah, sebelum seseorang dinyatakan sebagai pasien positif corona, ternyata ada tiga kelompok orang yang diduga positif corona.
Apakah teman-teman pernah mendengar atau membaca istilah ODP, PDP, maupun suspect?
Tiga istilah ini ternyata penting untuk melacak persebaran virus corona, lo. Yuk, ketahui apa saja perbedaan dari ketiga istilah ini!
ODP (Orang dalam Pemantauan)
Kategori pertama dalam kasus corona adalah ODP atau orang dalam pemantauan.
Nah, seseorang yang bisa dikatakan masuk dalam kategori ini adalah orang yang sempat melakukan perjalanan atau bepergian ke negara lain yang terdampak atau merupakan penyebaran virus corona.
Seseorang juga bisa masuk dalam kategori ini jika sebelumnya ia sempat melakukan kontak langsung dengan orang lain yang sudah dinyatakan positif corona.
Biasanya, orang yang masuk dalam kelompok atau kategori ini belum menunjukkan gejala sakit akibat virus corona.
Baca Juga: Kesulitan Menelan Obat Padat? Beberapa Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya!
PDP (Pasien dalam Pengawasan)
Pembagian berikutnya adalah kelompok PDP atau pasien dalam pengawasan.
Dari status yang ditetapkan pada seseorang saja sebenarnya kita sudah bisa melihat perbedaan antara ODP dengan PDP, nih.
Pada kategori ODP, seseorang belum menjadi pasien, sedangkan di kategori PDP, seseorang sudah menjadi pasien.
Ini artinya orang yang masuk dalam kategori ini sudah menjadi pasien, yaitu dirawat oleh tenaga kesehatan.
Baca Juga: Waspada Hoaks! Ini Mitos dan Fakta Virus Corona yang Wajib Kamu Tahu
Selain itu, pasien juga sudah menunjukkan gejala sakit, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas.
Ada PDP yang tidak dirawat atau diisolasi di rumah sakit, melainkan bisa melakukan isolasi diri di rumah dengan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter dan tetap diawasi oleh tenaga kesehatan.
Suspect
Ada juga kategori suspect corona, yaitu orang yang diduga kuat sudah terjangkit infeksi corona.
Ciri-ciri orang yang masuk dalam kategori ini adalah orang yang menunjukkan gejala corona dan pernah melakukan kontak dekan dengan pasien yang dinyatakan positif corona.
Namun suspect corona belum pasti positif terkena virus corona.
Nah, pasien yang dinyatakan suspect corona akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing.
Baca Juga: Air Putih Hingga Bubur Wortel, Sembuhkan Diare dengan Mengonsumsi Makanan dan Minuman Ini
Tujuan dari dua pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui status infeksi corona dalam tubuh orang yang dinyatakan sebagai suspect corona, apakah positif atau negatif.
Jika hasilnya positif, maka statusnya akan berubah menjadi pasien positif corona.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR