Gen myotonia congenital merupakan keturunan dan gen resesif, artinya jika gen itu tidak bertemu gen yang sama maka pengaruhnya tidak langsung pada keturunannya.
Sehingga jika kambing yang memilikinya dikawinkan dengan kambing jenis lain, keturunannya tidak menunjukkan perilaku pingsan itu.
Semakin kuat pengendalian otot kambing yang lebih tua, biasanya ia tidak sampai jatuh atau melompat kaget.
O iya, kambing Tennesse bukan satu-satunya hewan yang punya kondisi itu, lo.
Ada juga mamalia lain seperti tikus, anjing, kuda, bahkan manusia yang mengalami gangguan genetic itu. Namun jumlahnya tidak banyak.
Pada manusia, penyakit Thomsen juga bisa dikurangi gejalanya menggunakan terapi tertentu.
Baca Juga: Mata Kambing Terlihat Berbeda dari Hewan Lainnya, Kenapa, ya? #AkuBacaAkuTahu
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Science ABC,National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR