Bobo.id – Selain mengeluarkan zat sisa berupa cairan urin dan feses, manusia juga mengeluarkan zat sisa dalam bentuk gas, yang keluar saat kita kentut.
Mungkin teman-teman sudah tahu bahwa ada kentut yang bau dan ada yang tidak berbau.
Zat sisa seperti kentut kita-kira juga bisa mengandung bakteri tidak, ya?
Ternyata ada yang pernah melakukan penelitian tentang ini, lo!
Apakah Kentut Mengandung Bakteri?
Tahun 2001, seorang perawat bertanya pada penulis sains Karl Kruszelnicki dari Australia, apakah kentut seseorang bisa membuat ruang operasi yang steril jadi terkontaminasi.
Perawat itu bertanya apakah mungkin seorang pasien yang sedang dioperasi berisiko terinfeksi bakteri dari gas yang dikeluarkan oleh orang di ruangan operasi saat kentut.
Karl Kruszelnicki pun akhirnya melakukan sebuah penelitian dengan rekannya.
Rekannya meminta seorang peserta untuk membuang gas di sebuah cawan petri yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri.
Rekannya diminta kentut di cawan petri pertama dengan memakai celana dan di cawan petri kedua tanpa memakai celana dengan jarak kurang lebih lima sentimeter.
Baca Juga: Mengapa Ada Kentut yang Aromanya Sangat Bau, ya? #AkuBacaAkuTahu
Ternyata, pada cawan petri kedua yang dikenai gas kentut tanpa memakai celana, ada bakteri usus dan bakteri kulit yang menempel. Bakteri-bakteri itu tumbuh dalam waktu semalam.
Sedangkan, cawan petri pertama yang dikenai gas kentut dengan memakai celana tetap bersih dari bakteri.
Celana Menghalangi Bakteri Mengontaminasi Lingkungan
Karl Kruszelnicki pun menuliskan analisis dan mempublikasikannya di British Medical Journal.
Menurut kesimpulan tim, bakteri yang ada di cawan petri kedua itu disebabkan oleh kentut dan bakteri kulit yang ada di situ disebabkan oleh kecepatan gas yang keluar.
Dari penelitian itu disimpulkan bahwa kentut bisa membawa bakteri jika seseorang kentut tanpa memakai celana, tapi tidak saat mengenakan celana.
Namun, bakteri yang keluar dari gas kentut juga bukanlah bakteri yang berbahaya, kok.
Bakteri dari usus dan kulit itu merupakan bakteri baik, teman-teman.
Bagaimana dengan virus, ya? Apakah lingkungan bisa terkontaminasi virus dari gas kentut?
Baca Juga: Sering Dilakukan oleh Manusia, Apakah Hewan Juga Kentut Seperti Kita?
Baru-baru ini, organisasi kesehatan Center for Disease Control and Prevention (CDC) Tiongkok di distrik Beijing juga menjelaskan tentang ini awal tahun 2020.
CDC Tiongkok di distrik Beijing itu mempublikasikan sebuah artikel untuk menjawab kekhawatiran orang-orang tentang penyebaran virus penyebab penyakit COVID-19.
Menurut CDC Tiongkok, celana bisa menghalangi perpindahan virus yang mungkin terkandung di dalam gas saat kentut. Sehingga, selama seseorang yang positif COVID-19 berpakaian, tidak perlu khawatir akan terkontaminasi.
Saat ini, yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko penularan virus adalah dengan mengikuti imbauan untuk beraktivitas di rumah dan menghindari aktivitas berkumpul dan melibatkan banyak orang, rajin mencuci tangan dengan sabun, mengikuti etika batuk dan bersin yang baik, serta melakukan menjaga jarak lebih dari 1 meter jika memang harus berada di tempat umum.
Baca Juga: Perut Kembung Bisa Membuat Sering Kentut, Ini Penyebab dan Cara Menguranginya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Quartz,Global Times,Mental Floss |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR